Categories: Denpasar & Badung

Kebijakan Menteri Susi Picu Perlawanan, Jangkar: Kami Siap Puputan

DENPASAR – Penolakan desa adat untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa di Bali terus bergulir di Bali.

Hal ini sebagai bentuk protes terhadap izin lokasi reklamasi Teluk Benoa yang baru diterbitkan Menteri Susi Pudjiastuti.

Secara serentak masyarakat yang berada di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar kembali melakukan aksi pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa.

Aksi pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dilakukan oleh Masyarakat Desa Adat Kuta melalui organisasi Jaringan Kuta Bergerak (Jangkar).

Di tempat berbeda, masyarakat yang berada di daerah Renon, tergabung dalam komunitas Semeton Citarum, Denpasar, ikut mendirikan baliho menolak reklamasi. 

Baliho itu dipasang di perempatan Jalan Tukad Citarum – Jalan Tukad Barito berukuran 3 x 3 meter. Baliho tersebut didirikan oleh komunitas Semeton Citarum sekitar pukul 17.00 Wita.

Koordinator pemasangan baliho, I Made Sukardiana mengungkapkan bahwa Semeton Citarum siap berada dibarisan depan dalam babak baru perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa.

“Kami akan berada di barisan depan bersama semeton Bali lainnya untuk menolak reklamasi Teluk Benoa, menuntut pembatalan Perpres Nomor 51 Tahun 2014 agar tidak ada lagi peluang mengurug Teluk Benoa,” ujar Sukardiana, Minggu (20/1).

Di Kuta, pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa yang berukuran 3×4 meter, dilakukan di perempatan Kantor Lurah Kuta sekitar pukul 18.00 Wita.

Pemasanagan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dilakukan pada perempatan Kantor Lurah Kuta karena lokasi perempatan yang sangat strategis, sehingga bisa dilihat oleh para pengguna jalan yang melewati Perempatan Kantor Lurah.

Koordinator Jangkar Kuta I Kadek Arnawa menjelaskan bahwa pemasangan baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa oleh Desa Adat Kuta sebagai bentuk protes terhadap

Izin Lokasi reklamsi Teluk Benoa yang baru diterbitkan oleh Menteri Susi Pudjiastuti, sehingga Teluk Benoa kembali terancam reklamasi.

“Selama Teluk Benoa masih terancam upaya-upaya reklamasi, kami Jaringan Kuta Bergerak selalu berjuang bersama warga Adat Kuta untuk melawan rencana busuk tersebut”, tegasnya.

Arnawa pun kembali mengingatkan kepada Pemerintah baik di tingkat Pusat maupun Provinsi, agar jangan mencoba-coba untuk terus memaksa agar reklamasi Teluk Benoa terjadi.

“Jangan coba-coba untuk mengurug Teluk Benoa, kami siap puputan untuk melawan rencana tersebut,” tegasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago