gunung-agung-terus-batuk-upaya-penanggulangan-jadi-perhatian-dunia
DENPASAR – Sebagai salah satu destinasi dunia, pulau Bali tentu juga menjadi perhatian dunia. Segala sesuatu yang terjadi, akan menjadi sorotan publik internasional.
Untuk itu perlu kesiagaan dalam menjaga Bali. Belakangan ini, Bali masih terselimuti bayang-bayang Gunung Agung.
Beberapa kali, gunung berapi tertinggi di Bali ini mengalami erupsi. Asap yang mengembus ke udara dari hasil erupsi pun membuat gumpalan debu di beberapa daerah.
Pemerintah Bali tentu tidak boleh diam dalam menyikapi ini. Meski pemerintah masih memberikan status Gunung Agung di level Siaga III, antisipasi terhadap letusan Gunung Agung pun telah dilakukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan,
Pemprov Bali telah melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan ketangguhan serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Terkait Gunung Agung, BPBD Bali juga telah menyiapkan skema evakuasi serta penanganan pasca bencana, seperti skema evakuasi wisatawan jika Bandara Ngurah Rai harus tutup karena erupsi Gunung Agung seperti beberapa waktu lalu.
“Pemprov Bali akan menyediakan transportasi darat untuk menuju bandara terdekat dan menyediakan penginapan bagi para wisatawan, dimana hal tersebut difasilitasi secara gratis,” tegasnya.
Pembahasan terkait kesiagaan Pulau Bali dalam penanggulangan bencana ini sejatinya muncul saat Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace
menerima kunjungan dari Delegasi Penanggulangan Bencana Kementerian Luar Negeri Republik Federal Jerman yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Crisis Response Centre Tina Debenham di ruang kerjanya kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwasannya sebagai daerah pariwisata dunia, kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana menjadi perhatian utama guna memberikan rasa nyaman dan aman bagi para wisatawan.
Menurutnya, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah semata,
namun diperlukan sinergitas semua komponen yang ada termasuk di dalamnya masyarakat, pihak swasta dan media dalam upaya menciptakan ketangguhan dalam menghadapi bencana.
“Kami secara rutin melakukan simulasi kesiapsiagaan terhadap bencana, koordinasi dan komunikasi serta edukasi kepada masyarakat dalam meminimalisir risiko akan kebencanaan gencar kami lakukan,” katanya.
“Dengan demikian semua pihak paham akan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, dan diharapkan dapat mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa,“ imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Tina Debenham didampingi Konsul Jerman untuk Bali H.E. Robert Jantzen menyampaikan pujiannya akan berbagai langkah kesiapsiagaan yang telah dilakukan di Bali.
Kedepan pihaknya tertarik dan siap untuk melakukan kerjasama dalam bidang penanggulangan bencana dengan Bali,
sehingga Bali sebagai destinasi pariwisata dunia dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan khususnya terkait penanganan kebencanaan.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…