Categories: Denpasar & Badung

TERUNGKAP! Putri Korban Kasek Siswi Berprestasi, Suberata Ngaku Khilaf

DENPASAR – Kasus penganiayaan yang dilakukan Kepala SMA Pariwisata Saraswati Klungkung I Gusti Made Suberata terhadap siswinya, Ni Komang Putri, 19,

asal Desa Tojan, Klungkung, yang bergulir di Mapolres Klungkung terdengar juga oleh Dinas Pendidikan Bali.

Kemarin, Kadisdik Bali didampingi Sekretaris Disdik dan Kepala UPT Disdik Klungkung bertemu dengan Suberata dan Putri untuk mencari solusi permasalahan ini.

“Kami berbicara dari hati-hati selama 1.5 jam,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Bali I Ketut Sudarma kemarin.

Tak ada pembicaraan masalah penganiayaan dalam pertemuan tersebut. Sudarma mengatakan, dia hanya sebatas bicara minat dan bakat Putri.

“Secara keseluruhan anak dan lingkungannya sudah baik. Anaknya sudah melakukan proses melukat, mebayuh kemudian ke pantai menenangkan diri. Sudah oke, secara fisik tidak ada apa-apa. Psikologis bagus,” bebernya.

Menurutnya, Putri anak yang baik, memiliki bakat dan prestasi. Selain silat, Putri bisa menabuh. Dia mengatakan, Disdik Bali datang untuk memastikan kondisi Putri baik-baik saja.

Setelah dari rumah Putri, Disdik Bali langsung ke rumah Suberata, Kepala Sekolah SMAN Pariwisata Saraswati Klungkung.

“Kami konfirmasi kenapa seperti itu. jawabannya adalah ada kekhilafan yang memang tidak disengaja. Dikuatkan juga dengan pegawai disana. Ada faktor ketidaksengajaan.

Tapi ternyata, tidak sadar berbuat seperti itu. Tanda petik kekhilafan, teledor, kalau bahasa Bali bilang kelepetan (tidak sadar),” ungkapnya. 

Didepan Kadisdik, Sekdis dan Kepala UPT, Suberata mengaku pusing dan panik karena masalah acara kelulusan yang sedikit berantakan.

Seperti salah satu penari  dari tiga orang yang membawa panji belum hadir karena miskomunikasi. Di sisi lain juga acara juga molor.

” Itu kan acara pelepasan, poin sebenarnya bukan anak itu tidak pakai kebaya, tapi itulah pengingat kok tidak pakai ini. Kurang lebih itu, Saya haluskan nyebutnya.

Terjadilah selisih paham, kalau adik gitu tunggu tempat. Saat bersamaan kepala sekolahnya sedang pikirannya kacau, karena yang akan membawa panji-panji, penarinya kalau nggak salah tiga.

Dua sudah hadir satu belum, setelah ditelepon dikirain sore acaranya. Ada kepanikan. Kedua, memang agak molor. Terus lihat selisih pendapat, lewat kepala sekolahnya. Menurut versinya, tidak terjadi penamparan,” paparnya. 

 

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago