Categories: Denpasar & Badung

Jalani Pemeriksaan Angiografi, Begini Kondisi Terbaru Bayi Kembar Siam

DENPASAR – Bayi kembar dempet (siam) bakal menjalani pemeriksaan Angiografi. Sebeb kondisinya sudah semakin membaik.

Kepastian ini disampaikan langsung Kepala Instalasi Ruang Rawat Inap Ibu dan Anak RSUP Sanglah dr I Wayan Dharma Artana SpA (K).

Untuk diketahui, anak kembar siam pasrutri  I Kadek Redita, 24, dan Ni Putu Ayu Sumadi, 18, pasutri asal Dusun Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng terhitung sudah 23 hari dirawat di RSUP Sanglah.

Kondisinya kian membaik, namun proses pemisahan keduanya masih membutuhkan waktu yang lama.

“Jika kondisinya semakin stabil, kembar siam ini akan lanjut pemeriksaan angiografi,” beber dr I Wayan Dharma Artana SpA (K).

Menurutnya, pemeriksaan angiografi merupakan prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar X (rontgen) untuk melihat pembuluh darah arteri dan vena.

Singkatnya, pemeriksaan ini akan lebih detail melihat kondisi bagian dalam bayi kembar dempet tersebut.

Pemeriksaan ini seperti CT scan, whole body, dan CT angiografi bila sudah stabil.

Nanti yang dilihat adalah organ dalam, strukturnya yang lebih detail. “Dari sana kita akan tentukan langkah selanjutnya,” bebernya.

Menurutnya, dalam perawatan selama 23 hari, suhu badan bayi kembar dempet ini dalam kondisi normal. Berat badannya saat ini 4.470 gram, sedangkan panjang bayi I 40 cm, dan bayi II 39 cm.

Lingkar kepala keduanya sama-sama 31,5 cm. Pernafasan keduanya juga semakin membaik. Sedangkan gerak dan tangisnya menunjukkan kondisi yang stabil. Infusnya pun sudah dilepas.

Sekarang sudah minum ASI 32 cc per 3 jam. Sudah full, sehingga tak pakai infus lagi. “Infus sudah kita lepas, tapi perawatan masih tetap di Ruang NICU, karena masih menggunakan oksigen,” katanya.

Pihaknya saat ini juga sedang fokus untuk mempercepat penurunan oksigen pada kedua bayi. Pihaknya juga telah menambahkan

chest fisioterapi dalam perawatan kedua bayi tersebut. Keberadaan fisioterapi diharapkan dapat mempercepat proses penurunan oksigen pada kedua bayi.

Hal ini diambil mengingat mobilisasi oksigen kedua bayi diakui memang tidak seperti bayi tunggal pada umumnya.

Sementara itu, untuk menuju proses pemisahan keduanya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pemeriksaan yang mendetail agar proses pemisahan berjalan sukses dan keduanya bisa selamat.

Seperti halnya proses pemisahan kembar siam di RSUP Haji Adam Malik Medan, keduanya baru bisa dipisahkan setelah berusia tujuh bulan.

Namun demikian, dr Artana dan tim optimis proses pemisahan bisa dilakukan, mengingat selama pengamatan kedua bayi

memang memiliki organ dalam yang terpisah. “Kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin,” tutupnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: rsup sanglah

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago