Categories: Denpasar & Badung

Bali Dibelengu Konflik Agraria, Ini Catatan KPA…

DENPASAR – Selama puluhan tahun, Bali dibelengu oleh konflik agraria. Sayang, isu ini luput dari publik, padahal ribuan petani menggantungkan kehidupan disini.

Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Wilayah Bali mencatat seluruh kabupaten di Bali terjadi konflik agraria. Bahkan terjadi di kabupaten yang paling kaya di Bali, yakni Badung dan Denpasar.

Seperti di Pecatu, Sawangan, Jimbaran dan bahkan persoalan Teluk Benoa juga masuk bagian dalam konflik agraria. Di Denpasar, seperti Serangan. 

“Parahnya, konflik agraria ini terjadi antara warga dengan pemerintah sendiri. Selain itu juga ada dengan investor,” ujar Agus Samijaya selaku  Tim Pendamping Petani dan Penasihat KPA Bali di Denpasar, Rabu (18/9).

Sedangkan konflik yang dalam rentang waktu 15 sampai 30 tahun terjadi di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Gianyar.

Masyarakat di lokasi konflik harus bolak balik mendatangi kantor pemerintahan untuk memperjuangkan hak milik atas tanah yang telah dikuasai dan ditempati mereka secara turun temurun.

“Berbagai dialog dan pertemuan telah dilakukan oleh masyarakat dengan pemerintah, terapi hasilnua nihil dan hanya wacana belaka,” sambung Ni Made Indrawati, Korwil KPA Bali.

Berkaitan dengan hal tersebut, KPA mengonsolidasikan dan mengusulkan Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA). Di Bali, ada 997,01 hektar yang tersebar di Buleleng, Gianyar dan Klungkung. 

“Lokasi lokasi yang terkonsolidasikan dalam LPRA diusulkan petani di Bali, tidak semata-mata lokasi konflik agraria,” sambungnya.

Lebih dari itu dalam LPRA, lokasi-lokasi tersebut sudah terorganisasir dengan baik, petani telah menggarap secara penuh, terdapat data subjek-objek Reforma Agraria yang lengkap dan valid serta mendapat dukungan Pemda.

Koordinator KPA Wilayah Bali telah menyerahkan data LPRA di Provinsi Bali kepada Kepala BPN Provinsi Bali seluas 997,01

dengan jumlah penggarap 1.465 KK, yang berada di 6 lokasi, 5 lokasi non-hutan seluas 914 hektar, dengan jumlah penggarap 1.358 KK. Dan, 1 lokasi dalam kawasan hutan seluas 83,01 hektare dengan jumlah penggarap 107 KK. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago