Categories: Denpasar & Badung

Aktivitas Threesome Berakibat Buruk; Picu Stress dan Penyakit Menular

SINGARAJA – Menurut pakar seksologi Bali, dr. Oka Negara, kasus seksual yang melibatkan 3 orang sekaligus yang lazim disebut threesome, bukan masalah baru.

Sejak dulu kasus – kasus penyimpangan seksual ini pernah terjadi. Yang harus diketahui, berhubungan badan dengan banyak dan berbeda-beda orang rentan dengan gangguan kesehatan.

Dr Oka mengatakan, penyebab threesome sangat kompleks. Apalagi terjadi di kalangan seorang guru dan pegawai kontrak kemudian siswi menjadi korban.

“Penyebab bisa dari internal, kepribadian dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal lingkungan sebaya, keluarga, masyarakat, pengaruh media dan gadget. Begitu pula dengan orang dewasa.

Tapi, secara umum pengaruh gadget sangat luar biasa. Karena semua hal bisa ditonton dan ditiru langsung,” papar dosen Kedokteran Universitas Udayana ini.

Selain itu seringkali terjadi kebosanan dalam berhubungan badan. Misalnya pasangan yang kurang romantis, foreplay dalam hubungan seksual tidak pernah maksimal, hingga tidak kreatif dalam mencoba variasi dan hal baru bersama-sama.

Menurutnya, kasus threesome ini seringkali dilakukan sebagai bentuk variasi seksual untuk mencoba hal baru atau mengatasi kejenuhan seksual pada pasangan.

Bukan penyimpangan seksual (parafilia).“Hanya saja menjadi tidak wajar karena seringkali dilakukan melibatkan orang sebagai partner ketiga,” ucapnya.

Yang perlu diketahui, melakukan hubungan badan dengan melibatkan tiga orang secara langsung memiliki banyak resiko. 

Resiko threesome secara umum baik fisik dan psikis. Fisik, kemungkinan risiko tertular IMS atau Infeksi Menular Seksual jika ada salah satunya mengidap IMS dan aktivitas threesome tidak menggunakan kondom.

Selain itu berbahaya karena bisa mengakibatkan cedera atau infeksi. Aktivitas threesome memiliki kecenderungan pelakunya memiliki juga kemungkinan beberapa pasangan seksual lain.

“Resiko psikis lebih kepada distress atau depresi jika ada yang dipaksa sebagai pihak ketiga. Bisa memunculkan hal traumatik. Juga bisa karena ketahuan publik dan mendapat bully sosial,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago