Categories: Denpasar & Badung

Masker & Hand Sanitizer Langka, Pemprov Bali Minta Tak Ada Penimbunan

DENPASAR – Sejak kasus corona mencuat sekitar pertengahan Februari lalu, hingga kini Bali telah merawat 78 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid – 19.

Berdasar data per 18 Maret 2020, dari 78 orang pasien, 59 pasien hasilnya negatif dan satu orang WNA positif Covid 19 dan telah meninggal dunia.

Sementara 18 orang lainnya, yakni terdiri dari 11 WNA dan 7 WNI masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Jakarta dan saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Bali.

Angka yang jumlahnya melonjak membuat warga di Bali cukup panik. Ini pun diakui oleh pemerintah Provinsi Bali. Dampaknya, warga pun berburu alat pencegahan.

Seperti masker, hand sanitizer dan sebagainya. Hal ini ternyata berdampak kepada para produsen yang bergerak dalam bidang ini, sebab barang kini menjadi langka.

Kholik Mawardi selaku bagian produksi di  Bali Natural Soap mengakui adanya pelonjakan minat warga, khususnya di produk hand sanitizer.

Pelonjakan minat warga tersebut tentu  berdampak pada bahan baku untuk produksi. Seperti bahan baku pembuatan handsanitizer berupa alkohol termasuk juga botol kemasan.

“Tiga hari ini bahan baku untuk handsanitizer, terutama alkohol susah dicari, bahkan dua hari ini toko-toko tidak ada alkohol,” ujar Kholik Mawardi.

Para pemilik toko, kata Kholik, memberikan alasan karena adanya keterlambatan pengiriman dari Jawa ke Bali. “Kata suplaier terlambat pengiriman dari Jawa,” tegasnya lagi.

Dari penelusuran Radarbali.id ke sejumlah suplaier di Bali juga mengaku tak memiliki alkohol. “Barang (alkohol) kosong bos. Dimana-mana kosong, nggak ada,” ujar salah satu suplaier di Bali.

Menanggapi hal ini, Dewa Made Indra Sekda Provinsi Bali yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Provinsi Bali juga membenarkan adanya kelangkaan bahan baku termasuk masker.

“Kami tadi pagi sudah mengumpulkan sejumlah suplaier untuk membahas ini. Memang ada kelangkaan secara nasional,” kata Dewa Made Indra.

Meski ia tak merinci dan memprediksi sampai kapan persoalan ini dapat diatasi, yang jelas pihaknya mengakui telah melakukan sejumlah langkah.

“Kami akan upayakan semaksimal mungkin agar suplai ke Bali bertambah. Agen-agen di Bali juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat asal tak melakukan penimbunan,”tuturnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: pemprov bali

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago