potensi-hujan-lebat-masih-tinggi-di-bali-saat-kemarau-ini-penyebabnya
DENPASAR – Cuaca di Bali memang tak menentu. Bahkan, dari pengamatan dan prediksi yang dilakukan pihak BMKG Wilayah III Denpasar, cuaca ekstrem berpotensi masih terjadi.
Wilayah yang berpotensi dengan peringatan dini cuaca ekstrem di Bali ada di wilayah Buleleng, tepatnya di Sukasada, Kubutambahan dan Sawan.
Hujan lebat juga diprediksi meluas ke Kabupaten Jembrana dan Tabanan. “Ya, musim kemarau tahun ini masih berpotensi hujan,” ujar Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG di Bali, Iman Fatchurochman, Minggu (19/7).
Iman Fatchurochman menyebut, hal ini tak lepas dari faktor global dan regional yang mendukung terjadinya hujan di Bali.
Untuk faktor global misalnya terjadinya ENSO (El Nino Southern Oscillation), lebih gampangnya disebut dengan fenomena Elnino (Kering) dan Lanina (basah).
“Jadi tahun ini range ENSO mulai netral sampe Lanina lemah,” jelasnya. Sedang faktor regionalnya adalah suhu muka laut yang cukup hangat dan kelembaban yang cukup tinggi.
“Masih berpotensi membentuk awan-awan konvektif,” sambungnya lagi. Untuk itulah, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menjalani hari. Meski bulan ini sudah masuk musim kemarau.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…