Categories: Denpasar & Badung

Tim Medis Kurang Ideal, Dewan Buleleng Desak Jumlah Dokter Ditambah

SINGARAJA – Komisi IV DPRD Buleleng mendesak pemerintah untuk menambah jumlah tenaga medis, utamanya dokter.

Sebab dewan menilai jumlah dokter yang bertugas di Buleleng masih kurang ideal. Utamanya yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Luh Hesti Ranitasari mengatakan, dirinya bersama para anggota sudah sempat melakukan pengecekan ke beberapa puskesmas.

Saat ini ketersediaan tenaga medis di beberapa puskesmas, dianggap kurang ideal. Menurut Rani, idealnya dalam sebuah puskesmas setidaknya terdapat tiga orang dokter umum.

Sementara untuk puskesmas rawat inap, setidaknya butuh empat hingga lima orang dokter umum. Faktanya di beberapa puskesmas, jumlah dokter hanya dua orang.

Ia mencontohkan kondisi di Puskesmas Busungbiu I. Kini jumlah dokter umum yang ditugaskan di sana hanya dua orang, dibantu seorang dokter internship atau dokter magang.

Padahal Puskesmas Busungbiu I harus melayani prosedur rawat inap. Sehingga tenaga medis harus siaga 24 jam penuh.

“Banyak kami temukan yang hanya ada 2 orang dokter. Malah di puskesmas rawat inap itu ada hanya 2 dokter. Ini kan persoalan.

Saya minta kepala dinas kesehatan harus segera menyelesaikan masalah ini,” tegas Rani.

Srikandi Partai Demokrat itu dengan tegas meminta agar Dinkes Buleleng segera menempatkan tambahan dokter di puskesmas rawat inap.

Meski saat ini belum ada tambahan PNS, Dinkes bisa saja merekrut dokter dengan sistem kontrak ada perjanjian kerja khusus.

“Karena rawat inap itu kan harus kerja 7 hari seminggu, 24 jam sehari. SDM-nya harus lebih banyak, entah perawatnya, bidannya, termasuk dokternya.

Kalau rawat inap paling tidak ka nada 4-5 orang dokter. Logika sederhana saja, dengan layanan 24 jam sehari, tentu jumlah SDMnya harus lebih banyak dari puskesmas biasa,” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, masalah kekurangan dokter itu bukan disebabkan karena minimnya SDM.

Namun, beberapa dokter memang harus mengakhiri masa tugasnya karena menjadi PNS di daerah lain.

“Mereka jadi PNS di daerah lain, makanya berkurang. Nanti kami tambah lagi di puskesmas yang memang kurang tenaga medisnya,” kata Mahapramana. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago