Categories: Denpasar & Badung

Pariwisata Terpuruk, Koster Ingatkan Bali Kembali ke Sektor Pertanian

DENPASAR – Dari dulu, petani lebih banyak menjadi “korban” para tengkulak. Belum lagi Bali lebih banyak menjual sektor pariwisata, dimana pertanian juga menjadi sektor pendukung di dalamnya.

Gubernur Wayan Koster menilai Bali terlalu asyik membangun sektor pariwisata, sampai  meninggalkan unsur utama perekonomian Bali yang terkenal akan budaya agraris (pertanian, red).

Padahal, Pertanian Bali telah membuktikan diri sebagai salah satu sektor unggulan di Pulau Dewata yang tetap bertahan tatkala Pariwisata Bali kehilangan wisatawannya akibat Bom Bali I dan II serta pandemi Covid-19 melanda Bali dan dunia.

“Dengan melihat peristiwa itu, kita sudah seyogyanya memperhatikan pertanian dari hulu sampai hilir,” ujar Koster.

Alasan Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menyerukan dunia pertanian harus dibangun secara nyata dari hulu sampai hilir, karena ia melihat belakangan ini dunia pertanian Bali sangat tertingal.

Padahal kalau dicatat, budaya agraris itu telah melahirkan organisasi kemasyarakatan subak yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi, red) dan terbukti mengharmoniskan

hubungan manusia dengan Tuhan, manusia sesama manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya hingga menjadi daya tarik pariwisata dunia.

Lebih dari itu, keberadaan petani di situasi pandemi Covid-19 adalah pejuang ketahanan pangan Bali yang tidak pernah mengenal waktu, namun kondisinya tertinggal.

“Sangat tertinggal dunia pertanian kita, belum lagi ada petani kita yang ngambek, karena tidak diberikan kepastian harga.

Petani kita sudah capek-capek mencangkul, memberikan pupuk, merawat hasil pertaniannya, dan memanen, namun tidak laku hasil panennya,” cerita Wayan Koster.

Agar kejadian ini tidak terulang kembali, Ia tegas mengajak Bupati Jembrana pada khususnya, dan Bupati/Walikota se-Bali agar memperhatikan nasib petani dengan memberikan kepastian harga dan menyediakan pasarnya.

“Sekaranglah momentum yang tepat menyeimbangkan sektor Pertanian Bali, Pariwisata dengan Industri branding Bali.

Caranya kita tangani lebih serius dan lebih terarah, hasil produksi gabah yang sebelumnya diambil oleh tengkulak, harus dikendalikan sekarang,” cetusnya.

Sehingga hal ini jangan lagi terjadi dan harus berfikir progresif, dengan tidak menjual gabah ketempat lain atau keluar, karena setelah menjadi beras, mereka kembali menjualnya ke Bali.

Padahal, di Bali memiliki potensi untuk memproduksi gabah itu menjadi beras, dan kalau ini serius, maka masyarakat Bali tidak akan kehilangan pekerjaan dan kehilangan ekonomi.

Koster menegaskan pemerintah wajib memberikan untung kepada petani, jangan merugikan petani. Untuk mewujudkannya, penanganan bantuan petani ini kita bantu di hilir pada tahun 2021.

Sebelum menunggu tahun 2021, Gubernur Bali, Wayan Koster telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Pasar Gotong Royong Krama Bali

sebagai upaya terobosan untuk mengatasi kendala pemasaran yang dihadapi petani, nelayan, perajin, dan pelaku usaha mikro kecil & menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19. 

Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago