Categories: Denpasar & Badung

Situs Tamblang Berusia 9 Abad, Harap Tinggalan Sejarah Dipertahankan

SAWAN – Tinggalan sejarah berupa terowongan yang ditemukan di areal Bendungan Tamblang, dipastikan tak bisa dipertahankan.

Pelaksana proyek memutuskan menyumbat terowongan itu, agar tak membahayakan struktur bangunan bendungan.

Tenaga Ahli Geologi Pembangunan Bendungan Tamblang, Heri Suwondo mengatakan, terowongan yang ada dibagian as bendungan, secepatnya akan disumbat menggunakan teknik flagging (beton).

“Harus disumbat karena akan menimbulkan kebocoran pada waduk. Kalau dirobohkan, agak susah, dan tidak memungkinkan untuk merubah desain galiannya,” tutur Heri Suwondo.

Sebagaimana diberitakan, berdasar hasil penelitian, terowongan yang berfungsi sebagai saluran irigasi itu berusia tak kurang dari 9 abad.

Kepala Balar Denpasar I Gusti Made Suarbhawa mengatakan, terowongan itu bukan dibuat pada jaman kolonial pada awal abad ke-20.

Namun lebih tua lagi. Ia memperkirakan terowongan itu dibuat pada paro abad ke-11 atau awal abad ke-12.

Salah satu indikatornya ialah ditemukannya ceruk dengan ukuran 15 centimeter pada bagian kanan dan kiri dinding terowongan.

Ceruk itu berfungsi sebagai tempat meletakkan penerangan. Kala itu penerangan berupa lampu telok

Suarbhawa mengatakan, kawasan di sekitar Bendungan Tamblang memang identik dengan kawasan yang kaya dengan peradaban kuno.

Balar Denpasar kerap menemukan situs-situs baru di kawasan Desa Bila, Desa Sawan, maupun Desa Tamblang. Tinggalan sejarah yang mencolok berupa prasasti hingga ceruk pertapaan.

Khusus untuk terowongan yang ada di tubuh Bendungan Tamblang, Suarbhawa mengaku tak bisa berbicara banyak.

Menurutnya tim peneliti akan berusaha melakukan penelitian lebih intensif lagi, dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Karena kemungkinan besar terowongan itu akan menjadi areal genangan air bendungan.

Kalau toh terowongan itu ditutup, Suarbhawa menyerahkan hal itu pada kontraktor pelaksana. “Kalau memang ada terowongan lain yang berada di luar tubuh bendungan,

kami harap bisa dipertahankan. Karena ini penting untuk generasi mendatang. Bahwa leluhur kita sejatinya sudah berupaya mengalirkan air untuk kesejahteraan masyarakat pada masa itu,” tegasnya.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago