Categories: Denpasar & Badung

FIX! Zona Merah Covid-19, Disdik Badung Tunda Pembelajaran Tatap Muka

MANGUPURA – Hampir semua sekolah di Kabupaten Badung sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka pada 4 Januari 2020. 

Namun, pembelajaran tatap muka dipastikan tertunda lantaran Badung masih zona merah Covid-19.

Penundaan itu berdasar hasil rapat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) bersama Komisi IV DPRD Badung, kemarin (29/12).

“Pembelajaran tatap muka disepakati ditunda dalam waktu yang tidak bisa ditentukan,” ujar pelaksana tugas (Plt) Kadisdikpora Badung, I Made Mandi.

Dijelaskan lebih lanjut, dari hasil verifikasi tim di lapangan, 93 persen SD dan SMP di Badung siap melakukan pembelajaran tatap muka. 

Sedangkan untuk PAUD kesiapannya 94 persen. Semua sekolah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehan (prokes) secara ketat.

Kesiapan lainnya yaitu 74 guru yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19, saat ini sudah dinyatakan sembuh. 

Namun, setelah mempertimbangkan kondisi saat ini Badung masih zona merah dan merujuk hasil koordinasi bersama pihak terkait, maka disepakati ditunda.

Selain itu juga ada petunjuk Bupati Badung agar menunda pembelajaran secara langsung.

Pemerintah khawatir anak-anak mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah bisa terjangkit Covid-19.

“Apalagi Diskes sudah menyatakan bahwa tempat isolasi sudah mulai menipis,” terangnya. 

Senada dengan Made Mandi, ketua Komisi IV DPRD Badung I Made Sumerta menyebut pilihan menunda pembelajaran tatap muka adalah piliha tepat. 

Sekarang yang terpenting kita pikirkan kesehatan anak-anak. “Trend Covid-19 di Badung terus naik, kami khawatir akan membahayakan kesehatan anak-anak,” kata politikus PDIP itu.

Pernyataan Sumerta diamini anggota Komisi IV DPRD Badung Ni Luh Gede Rara Hita Sukma Dewi. “Kami sepakat pembelajaran tatap muka ditunda demi kesehatan anak-anak,” katanya. 

Namun, Sukma tetap menyarankan ada opsi bagi yang berniat melakukan pembelajaran di sekolah, khusus bagi siswa yang tidak mampu mengikuti pembelajaran secara daring. 

“Mungkin diperbolehkan ke sekolah maksimal lima orang saja dengan menerapkan prokes,” ujarnya menyarankan.

Sukma juga menyinggung ketersedian kuota internet bagi siswa. Menurutnya kuota internet perlu dipertimbangkan bila pembelajaran secara daring berlanjut. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago