Categories: Denpasar & Badung

Badung Berlakukan PSBB, Ini Fakta Kasus Covid-19 Versi Kadiskes

MANGUPURA – Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta mengakui belum berani memastikan bagaimana

skema Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)/Pembatasan Pemberlakuan Kesehatan Masyarakat (PPKM) yang diinstruksikan pemerintah pusat.

Pihaknya juga masih menunggu arahan dari pimpinan. Menurut dr. Gunarta, kalau mengacu kepada empat kriteria provinsi, kabupaten,

atau kota yang diarahkan melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat, yakni tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional atau 3 persen.

Kemudian tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional yakni 82 persen. Kasus aktif di atas kasus aktif rata-rata nasional, yaitu 14 persen.

Serta tingkat keterisian rumah sakit untuk ICU dan isolasi di atas 70 persen.” Kalau untuk kasus  aktif sampai tadi malam (Rabu, malam) di angka 10,73 persen.

Itu artinya kita masih di bawah nasional yakni 14 persen. Namun, data terakhir tingkat keterisian ruang isolasi dan ICU diatas 70 persen. Makanya satu kriteria itu bisa membuat Badung kena PSBB,” terang Gunarta.

Dokter asal Sibang Gede itu mengatakan, untuk angka kematian covid-19 di Kabupaten Badung masih di angka 1,9 persen. Hal itu pun lebih kecil dari angka nasional yang mencapai 3 persen. Sementara angka kesembuhannya malah tinggi.

“Angka kematian di Badung cuma 1,9 persen. Kalua angka kesembuhan pasien covid-19 di Badung malah lebih tinggi dari yang ditetapkan nasional. Kami di Badung angka kesembuhan mencapai 89,27 persen,” beber mantan Dirut RSD Mangusada ini.

Sementara grafik kasus di Badung sejatinya naik turun. Disebutkan pada bulan November kasus positif covid-19 mulai mengalami penurunan.

Namun, di Bulan Desember 2019 pada minggu pertama kasus positif covid-19 mulai mengalami peningkatan. Hingga minggu kedua pada bulan Desember terjadi peningkatan drastis.

“Pada saat itu kan ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Nah pada awal bulan itu, aktivitas masyarakat mulai meningkat.

Apalagi data BNPB pusat  kepatuhan terkait prokes itu mengalami penurunan, itu yang kami perkirakan potensi penyebaran,” bebernya.

Sementara  untuk di Badung cluster keluarga masih mendominasi. Ia mengaku kasus positif  di cluster keluarga sangat tinggi yakni di angka 20 persen. 

“Ini yang menurut kami perlu antisipasi. Termasuk kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Karena itu potensial yang menurut kami adanya penambahan kasus,” jelasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago