Categories: Denpasar & Badung

Nyepi Barengan dengan Ibadah Minggu, Ini Persiapan Umat Kristen Bali

SINGARAJA – Musyawarah Pelayanan Umat Kristen (MPUK) Buleleng menyiapkan skema ibadah bagi umat, jelang hari raya Nyepi yang jatuh pada Minggu (14/3) lusa.

Skema disiapkan, sebab jemaat tidak akan bisa pergi ke gereja untuk beribadah pada Minggu nanti.

Ketua MPUK Buleleng Pendeta Putu Yosa Yogiartha mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan MPUK Bali.

Hasil kesepakatan dengan MPUK Bali, juga telah disampaikan pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Buleleng dan jemaat gereja.

Menurut Pendeta Yogi, hari raya Nyepi merupakan hari yang sangat disucikan oleh umat Hindu. Umat kristiani yang tinggal di Bali pun sangat mengapresiasi hari raya itu.

Jemaat kristiani menyatakan bahwa nyepi menjadi hari dan memomentuk yang baik untuk bumi. Namun pada hari Minggu, umat kristiani juga biasanya menggelar ibadah di gereja.

Solusinya, MPUK Buleleng menyiapkan sejumlah skema dalam proses ibadah di gereja. Menurutnya gereja dianjurkan untuk menggelar ibadah pada hari Sabtu.

Ibadah dapat dilakukan secara bergelombang mulai dari sore hari hingga malam hari, guna menghindari kerumunan jemaat dalam proses ibadah.

Apabila ibadah tidak dapat dilaksanakan pada Sabtu, maka gereja dianjurkan merekam proses ibadah dan khotbah.

Sehingga jemaat dapat melakukan ibadah secara mandiri di rumah masing-masing. Jemaat juga dapat mengikuti ibadah secara daring, dengan merujuk denominasi masing-masing gereja.

“Ibadah daring ini sangat opsional. Karena saat Nyepi itu kan internet dari jaringan seluler non aktif. Hanya lewat jaringan kabel saja.

Kalau memang saat itu bisa mengakses internet, silahkan mengikuti ibadah daring. Jemaat sudah biasa mengikuti ibadah secara daring,” ujar Yogi.

Menurut Yogi, sebenarnya ada alternatif lain dalam pelaksanaan ibadah di gereja. Jemaat diizinkan melakukan ibadah mulai pukul 00.00 Minggu (14/3) dini hari hingga pukul 05.00 pagi.

Namun pola itu dianggap tidak efektif. “Karena nyepi itu kan sudah mulai jam 06.00 pagi. Kalau jemaat masih dalam perjalanan pulang,

itu kan justru memicu suasana yang tidak kondusif. Makanya kami anjurkan sebaiknya pindah hari. Toh tidak mengurangi makna dari ibadah,” tegasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago