Categories: Denpasar & Badung

GMNI Denpasar Geruduk DPRD Bali, Paksa Tolak Impor Beras

DENPASAR – Di tengah kondisi Covid-19, Pemerintah pusat berencana melakukan impor beras. Dalihnya stok beras tak mencukupi. DPC GMNI Denpasar pun geram dan menolak rencana tersebut. Mereka menggeruduk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Jumat (7/5). 

 

Kedatangan mahasiswa gerakan berideologi Marhaenisme ini diterima oleh Wakil Ketua DPRD Bali, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati  didampingi Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Bali, Lanang Aryawan. 

 

Pertemuan ini cukup alot dan sempat terjadi ketegangan karena dari pihak DPC GMNI Denpasar  ngotot bahwa harus ada perjanjian supaya menolak impor beras dan memasukan dalam agenda Badan Muasyarawah DPRD Bali.

 

“Kami harus ada tertulis menolak kalau ada surplus. Itu janji kami tunggu hasilnya. Dan pembahasan pasal-pasal UU Cipta Kerja itu kapan? harus ada tertulis baru kami keluar dari ruangan ini,” ucap Made Gerry Gunawan, Wakabid Politik, Agitasi dan Propaganda DPC GMNI Denpasar. 

 

Tjok Asmara menyatakan bahwa ini lembaga, dikatakan kalau buat jadwal Badan Musyawarah harus membuat rapat dulu. Pihaknya sudah pasti dibahas di Badan Musyawarah dengan melaporkan ke pimpinan DPRD serta didiskusikan dengan anggota. 

 

Kedua, lanjut dia, mengenai tolak impor beras bahwa penolakan itu pribadi namun secara lembaga harus didiskusikan dengan melapor ke pimpinan DPRD dan pimpinan memanggil seluruh anggota untuk mendiskusikan ini. 

 

“Akan dilaporkan semuanya diputuskan berdasarkan kelembagaan outputnya secara formal. Saya bicara formal susah, kita tidak boleh bicara pribadi. Kalian semua datang berpakaian GMNI mewakili GMNI dan saya juga mewakili DPRD mendengar aspirasi karena perwakilan tidak boleh memutuskan, karena Pimpinan DPRD dan DPRD memutuskan,” terangnya. 

 

Ditegaskan DPC GMNI Denpasar poin utama  GMNI Denpasar menolak impor beras bahwa keadaan  beras Indonesia surplus dan data saat ini keadaan surplus. Anehnya, dalam keadaan surplus ngotot impor beras, ia mempertanyakan apa alasan impor ini.

 

“Apa faktornya, modal politik atau pemburu rente. Dalam keadaan surplus saja ngotot impor apalagi panen tak banyak pasti lebih ngotot lagi.  Kami meminta komitmen bapak-bapak mau tidak Pemerintah Bali menolak  beras impor ketika statistik dalam keadaan surplus,” terangnya.

 

Dia menegaskan, GMNI sangat menunggu keputusan ini sebelum diredam presiden. Katanya, dari Bali harus berani mengirim surat ke  Dirut Bulog menolak distribusi beras impor ketika terjadi impor secara nasional.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago