ANGGARAN PERUBAHAN: Ketua DPD Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry menilai pemerintah harus gerak cepat menjawab antrean panjang penanganan kasus penyakit kanker di Bali. (IST)
DENPASAR, radarbali.id- Pelayanan Kanker Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara diresmikan Gubernur Bali, Wayan Koster pada, Selasa (31/5).
RSBM juga memiliki layanan kedokteran nuklir satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur. HalHal ini menjawab fakta bahwa kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.
Data Globocan (Global Cancer Observatory) menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta. 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.
Berdasarkan hal tersebut, Pemprov Bali melalui UPTD RSUD Bali Mandara pada 2017 menganggarkan sejumlah dana untuk pekerjaan pembangunan rumah sakit kanker dan ditargetkan pada tahun 2020 unit layanan kanker ini mulai beroperasi memberikan pelayanan.
Perencanaan Pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu di UPTD RSUD Bali Mandara ini dimulai Juli 2017. Peletakan batu pertama oleh Gubernur Koster dilakukan 14 Mei 2019.
Gedung layanan kanker ini memiliki luas 4.170 meter persegi. TerdiriTerdiri dari bunker untuk radioterapi; Poliklinik terletak di lantai I, layanan laboratorium di lantai II, dan untuk Kedokteran Nuklir di lantai III.
Layanan kanker terpadu ini nantinya dapat dinikmati masyarakat Bali sekaligus menjadi pelaksanaan salah satu program prioritas visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di bidang kesehatan.
Golkar Bali mendorong RSBM segera mewujudkan pelayanan penanganan kanker yang didukung alat kesehatan yang modern.
Menurut Ketua DPD Golkar Bali, Dr I Nyoman Sugawa Korry saat ini daftar tunggu masyarakat yang membutuhkan pelayanan penanganan seperti kemoterapi sampai berbulan-bulan.
Hal ini jelas tidak sesuai dengan komitmen memberikan layanan kanker terpadu kepada Krama Bali dengan cepat serta tidak perlu antri lama karena memiliki sarana dan prasarana yang tersedia hingga didukung oleh alat kesehatan yang canggih serta SDM yang kompeten.
“Ini jelas kondisi yang tidak baik,” tegas Sugawa yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali.
Ia menyatakan pada tahun 2020 sudah pernah dianggarkan Rp100 Miliar di APBD provinsi, tetapi karena Covid-19 dana tersebut direfocusing.
Mengingat saat ini, di RSBM ada dana silpa BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) RSBM. RSBMRSBM diminta mengajukan anggaran ke DPRD dianggaran perubahan 2022
“Kami mendukung sepenuhnya. Dengan catatan melalui anggaran multiyear sampai dengan tahun 2023 nanti pelayanan penyakit kanker di RSBM didukung alkes yang modern dan canggih,” ucapnya.
Bahkan diharapkan yang tercanggih di nusa tenggara sehingga masyarakat Bali ke depan mendapat pelayanan terbaik. (feb/han)
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…