Categories: Radar Buleleng

CATAT! Anjing Liar Bakal Dieleminasi

 

SINGARAJA– Anjing-anjing liar yang ada di Desa Busungbiu, akan dieleminasi. Keputusan itu diambil setelah desa dinas dan desa adat menggelar paruman. Eleminasi dilakukan setelah proses vaksinasi dituntaskan.

 

Kasus gigitan anjing di Desa Busungbiu cukup meresahkan masyarakat. Dalam sebulan terakhir ada dua kasus gigitan anjing liar. Dampaknya ada 10 orang warga yang dirawat dan mendapat jahitan, karena luka robek. Salah seorang diantaranya harus dirujuk ke RS Sanglah Denpasar, karena luka di bagian kepala.

 

Perbekel Busungbiu Ketut Suartama mengatakan, usul melakukan eleminasi itu ia sampaikan dalam paruman adat pada Rabu (1/6) lalu. Dalam paruman itu, prajuru adat dan seluruh masyarakat di Desa Busungbiu sepakat dengan langkah itu.

 

Sebelum melakukan eleminasi, pihaknya meminta warga mengikat dan mengandangkan anjing yang dipelihara. Sebab tim dari Dinas Pertanian Buleleng akan melakukan proses vaksinasi. Agenda vaksinasi telah dilakukan mulai Kamis (2/6).

 

“Setelah vaksinasi, besok (hari ini, Red) ada eleminasi. Jadi anjing yang berkeliaran di jalan, yang tidak jelas pemiliknya, akan dieleminasi. Perkiraan kami, ada 500 ekor anjing liar di desa kami. Sudah kami buatkan lubang di setra. Jadi nanti akan langsung dikubur,” katanya.

 

Ia mengaku hal itu akan menjadi pro dan kontra di masyarakat. Menurutnya langkah itu terpaksa dilakukan karena kasus gigitan anjing liar sudah terlalu banyak memakan korban. Terlebih ada warga yang harus dirawat di RS Sanglah Denpasar.

 

“Apakah lebih sayang binatang atau nyawa manusia? Kalau sayang binatang, tolong pelihara yang baik. Diikat, dikandangkan, dan divaksin rutin. Kami hanya eleminasi anjing liar,” kata Suartama.

 

Lebih lanjut Suartama mengatakan, pihak desa telah mengesahkan Perdes Rabies pada 2018 lalu. Dalam perdes itu, warga harus disiplin memelihara anjing. Apabila anjingnya menggigit, maka pemilik harus membiayai pengobatan dan biaya vaksin. Apabila korbannya meninggal, pemilik menanggung biaya penguburan dan denda Rp 50 juta. Namun perdes itu belum bisa efektif.

 

“Anjingnya diliarkan. Masalahnya kalau anjing itu menggigit, tidak ada yang mau tanggungjawab. Sudah berkali-kali kejadian, tidak ada yang mau mengakui,” ujarnya.

 

Di sisi lain Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tim untuk eleminasi. Tim itu akan bekerja mulai pukul 06.00 pagi hingga sore hari. Disesuaikan dengan waktu-waktu munculnya anjing liar.

 

“Ini permintaan dari desa dan sudah jadi kesepakatan bersama. Kami lakukan ini sebagai langkah pencegahan. Kami harap setelah ini masyarakat bisa berpartisipasi bersama melakukan pencegahan. Minimal memelihara hewan mereka secara bertanggungjawab,” kata Sumiarta. (eps)

 

Donny Tabelak

Recent Posts

Artis dan Pejabat yang Bercerai di Tahun 2025, Dari Raisa hingga Ridwan Kamil

Tahun 2025 merupakan tahun yang malang atau kelabu bagi sejumlah pasangan selebriti.

1 hari ago

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

10 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago