Categories: Radar Buleleng

Banyak KIS Terblokir, Dewan Buleleng Janji Siapkan Perda

SINGARAJA– DPRD Buleleng berjanji akan menyelesaikan masalah Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang terblokir, utamanya dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Masalah itu telah bergulir selama bertahun-tahun namun belum juga terselesaikan.

 

Masalah itu kembali dibahas DPRD Buleleng dalam rapat internal antara Badan Anggaran DPRD Buleleng dengan Gabungan Komisi DPRD Buleleng. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Rapat Gabungan DPRD Buleleng, Senin (5/9) pagi.

 

Dalam rapat itu, sejumlah anggota DPRD Buleleng kembali mempermasalahkan KIS PBI yang terblokir. Keluhan itu dilontarkan anggota Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Parwa. “KIS ini terus jadi masalah. Banyak warga tidak mampu yang tidak dapat akses layanan kesehatan, padahal butuh. Harus ada kebijakan agar mereka yang tidak mampu tetap dapat layanan,” kata Parwa.

 

Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna pun membenarkan hal tersebut. Menurutnya masalah itu telah bergulir selama bertahun-tahun dan tak pernah selesai. “Kita belum ketemu solusi yang tepat sebagai jalan keluar yang pasti,” kata Supriatna.

 

Bahkan tahun ini masalah semakin pelik. Jumlah KIS-PBI yang terblokir diperkirakan mencapai 134.050 keping. Sayangnya warga tak mendapat pemberitahuan saat KIS PBI mereka diblokir. Mereka baru tahu kartunya terblokir saat datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat layanan.

 

Lantaran terblokir, mereka harus merogoh uang untuk membayar biaya kesehatan.“Pas datang tahu KIS-nya terblokir akhirnya terkejut. Kalau perawatan luka kan tidak terlalu berat. Tapi kalau butuh cuci darah, ada penyakit berat, itu mereka cari biaya dari mana? Kami ingin masalah ini selesai lewat regulasi yang jelas,” tegasnya.

 

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah membentuk peraturan daerah yang mengatur layanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Menurut Supriatna, sejumlah daerah di Jawa Timur menyiapkan pos anggaran untuk akses layanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu. Mereka yang tidak tercover KIS PBI, pengobatannya ditanggung pemerintah. Selanjutnya mereka akan didaftarkan sebagai pemegang KIS PBI.

 

Ia optimistis upaya itu akan menyelesaikan masalah KIS PBI yang tak kunjung selesai. “Kami akan bicarakan ini dengan penjabat bupati. Kalau eksekutif tidak mau menyusun, kami di DPRD yang akan mengajukan perda inisiatif. Ini kan untuk masyarakat miskin, rasanya tidak masalah. Buktinya di Jawa Timur bisa berjalan baik selama bertahun-tahun, tidak pernah ada temuan dari BPK,” tukas Supriatna. (eps)

 

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago