Categories: Radar Buleleng

CATAT! BWS Janji Siapkan Rambu Evakuasi, Antisipasi Bencana Bila Bendungan Tamblang Rusak

SINGARAJA– Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida berjanji menyiapkan rambu-rambu evakuasi. Rambu itu disiapkan mengantisipasi terjadinya bencana akibat kerusakan pada Bendungan Tamblang. Rambu-rambu itu wajib disiapkan, sehingga memudahkan upaya evakuasi.

Saat ini Bendungan Tamblang dalam tahap pengerjaan dan diproyeksikan tuntas pada Desember mendatang. Sebelum dinyatakan layak beroperasi, BWS Bali Penida selaku pengelola bendungan, wajib menyiapkan sejumlah dokumen. Salah satunya dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD). Dokumen itu disiapkan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi kerusakan terhadap tubuh bendungan.

Dalam dokumen itu terungkap ada delapan desa yang masuk zona merah. Desa-desa itu berpotensi terdampak bencana banjir apabila terjadi kerusakan tubuh bendungan. Desa-desa itu yakni Desa Sawan, Menyali, Jagaraga, Bungkulan, dan Giri Emas di Kecamatan Sawan, serta Desa Bila, Desa Bengkala, dan Desa Kubutambahan di Kecamatan Kubutambahan.

Konon desa-desa tersebut baru akan terkena banjir apabila terjadi curah hujan dengan benar-benar ekstrem. Sehingga bendungan tak mampu menampung luapan air dari arah hulu, dan berdampak pada masyarakat yang ada di kawasan hilir bendungan.

Apabila bencana itu benar-benar terjadi, ada 2.200 kepala keluarga yang harus dievakuasi. BWS mengklaim telah menyiapkan titik-titik evakuasi, sehingga keselamatan masyarakat terjamin.

“Jalur dan titik evakuasi sudah kami siapkan. Rambu-rambu juga nanti kami siapkan. Sehingga saat ada instruksi mengungsi, masyarakat sudah tahu harus ke arah mana dan titik evakuasinya di mana,” kata Kepala Satker Pembangunan Bendungan BWS-Bali Penida, I Komang Gede Putera Antara saat ditemui di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng kemarin (14/10).

Ia mengklaim Bendungan Tamblang disiapkan sebagai bendungan teraman di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Sebab untuk pertama kalinya pemerintah menggunakan teknologi inti aspal di tubuh bendungan. Teknologi konstruksi ini lebih aman bila dibandingkan dengan menggunakan inti tanah liat. Sebab tidak ada potensi kebocoran yang muncul.

Meski terbilang aman, menurut Komang Putera, rencana tindak darurat harus disiapkan mengantisipasi kerusakan bendungan. Kerusakan bisa saja dipicu karena masalah konstruksi, masalah bencana alam seperti gempa bumi, serta dipicu kerusakan yang disengaja akibat perang.

“Dokumen ini wajib dibuat. Karena ini prosedur yang harus ditempuh, sebelum bendungan beroperasi. Ibaratnya sama seperti kita naik pesawat. Itu kan moda transportasi paling aman, tapi setiap naik pesawat ada SOP kedaruratan yang harus dijelaskan dan disiapkan. Nah bendungan begitu juga,” tegasnya. (eps)

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago