Categories: Radar Buleleng

Pengeng! Pertalite Habis di SPBU, Warga Minta Polisi Bertindak

SINGARAJA– Warga Buleleng meminta agar polisi segera mengambil tindakan, lantaran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite langka di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). Namun pertalite justru lebih mudah ditemukan di pedagang bensin eceran, kendati dengan harga yang lebih tinggi.

Salah seorang warga Singaraja, Kadek Kariana mengatakan sejak terjadi kenaikan harga BBM, terjadi fenomena yang unik. Yakni warga ramai-ramai mengantre di SPBU demi mendapatkan pertalite. Namun di pedagang eceran justru lebih mudah ditemukan.

Kariana yang warga Kelurahan Banjar Jawa itu menyebut, bensin di pedagang eceran uniknya selalu tersedia. Ia pun bertanya-tanya dari mana pedagang tersebut mendapat pertalite. Sebab warga pun kesulitan mendapatkan bensin tersebut.

“Yang aneh kan di SPBU Gajah Mada (Singaraja). Dibilang pertalite di SPBU kosong. Tapi di depan SPBU ada dua pedagang eceran yang jual pertalite. Kami kan bertanya-tanya, dimana mereka dapat pertalite,” ujarnya.

Ia sendiri enggan membeli bensin di pedagang eceran. Sebab harganya lebih tinggi dibandingkan harga resmi di SPBU. Selain itu takaran di pedagang eceran  tidak pasti, ditambah lagi kondisi bensin juga tak diketahui apakah murni atau telah dicampur.

Kariana mendesak agar kepolisian menindaklanjuti masalah tersebut. Sebab pembelian pertalite tanpa disertai rekomendasi dari aparatur pemerintahan, dianggap  sama saja dengan penyelewengan.

“Pertalite itu kan subsidi dari pemerintah. Kalau dihabiskan sama pedagang eceran,  itu kan artinya subsidi tidak tepat sasaran. Saya kira aparat harus segera bertindak. Harus dicari sumbernya, kenapa orang bisa jual pertalite eceran, tapi di SPBU malah kosong. Ini kan aneh,” tegasnya.

Sementara itu Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya menegaskan polisi sudah memantau penjualan BBM di SPBU. Stasiun yang diawasi diantaranya SPBU Pengastulan, SPBU Gajah Mada, SPBU Banyuasri, SPBU Penarukan, serta SPBU Giri Emas. Pengelola SPBU juga sudah dihimbau agar menjual BBM secara prosedural.

“Kalau seandainya ada yang berhasil dapat, artinya transaksi itu terjadi saat polisi tidak ada. Kalau ditemukan, itu jelas dilarang. Kami sudah minta agar tidak meladeni pembelian dengan jerigen, kalau tidak ada surat rekomendasi dari instansi berwenang,” kata Sumarjaya.

Ia menyatakan penjualan SPBU hanya diperuntukkan bagi kendaraan bermotor. Selain itu penjualan juga dimungkinkan bagi nelayan dan petani. “Kalau di luar itu jelas menyimpang. Kalau ada penyalahgunaan, kami harap warga menyampaikan informasi kepada kami,” tukas Sumarjaya. (eka prasetya/radar bali)

Hari Puspita

Share
Published by
Hari Puspita

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago