Categories: Radar Jembrana

Pelanggan Perumda Air Minum Ancam Berhenti Langganan, Ternyata Ini Penyebabnya

NEGARA– Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Amertha Jati Jembrana, di Desa Melaya akan beralih menggunakan air bersih yang dikelola desa. Penyebabnya, sejak beberapa bulan terakhir terjadi pembengkakan tarif rekening air yang dinilai tidak wajar. Karena kenaikan mencapai 100 persen dari bulan – bulan sebelumnya.

Pelanggan yang mengajukan protes di antaranya dari Desa Melaya. Salah satunya, I Wayan Adi Wirawan, 42. Sebelumnya pada bulan Juli ia sempat mendapat tagihan sekitar Rp 250 ribu per bulan. Padahal sebelumnya, hanya Rp 85 ribu sebulan. “Kenaikannya tidak wajar,” ujarnya.

Setelah protes, tagihan bulan berikutnya turun menjadi Rp 130 ribu. Tetapi bulan Agustus lalu, naik lagi menjadi Rp 165 ribu dan bulan September ini naik lagi menjadi Rp 197 ribu. Padahal beban bulanan hanya Rp 50 ribu. “Setelah protes agak keras, bisa turun tarifnya,” ungkapnya.

Dengan tagihan rekening yang hampir Rp 200 ribu ini masih dinilai tidak wajar. Padahal pemakaian air setiap hari wajar, tidak ada penggunaan air berlebihan. Hal ini juga dialami oleh warga lain, bahkan tagihan mencapai Rp 1 juta setiap bulan. Setelah mengajukan protes bulan berikutnya ia hanya membayar Rp 150 ribu. “Setelah protes bisa turun. Ada yang tidak beres dan ini tidak wajar sekali,” ungkapnya.

Wirawan mengaku tidak pernah melihat petugas datang untuk cek meteran air di rumahnya, tiba- tiba tagihan air sudah datang. “Memang sesuai meteran katanya, tapi dengan pembayaran yang seperti ini kan tidak masuk akal,” tegasnya.

Karena tagihan masih dinilai tidak wajar, Wirawan bersama warga lain akan memutus langganan Perumda Air Minum. Sebagian akan beralih menggunakan air sumur bor dan beralih menggunakan pengelolan air yang dikelola oleh desa yang lebih murah, hanya Rp 2 ribu per kubik air.

Pelaksana tugas direktur Perumda Air Minum Tirta Amertha Jati Jembrana  I Gusti Ngurah Sumber Wijaya saat dikonfimasi mengatakan, mengenai tagihan rekening yang membengkak sudah ada yang dikoreksi. Namun dalam proses koreksi tidak bisa dilakukan serta merta. Masih perlu proses kajian dan pengecekan lebih dulu ke rumah pelanggan apakah ada bocor di instalasi atau water meternya rusak. “Koreksinya tidak serta merta bisa dikoreksi,” ujarnya.

Mengenai keluhan pelanggan tarifnya membengkak, diduga karena beberapa faktor. Di antaranya water meter yang tidak terbaca secara jelas. Karena itu, pihaknya akan mengganti water meter lama yang tidak terbaca. “Rata-rata permasalahanya, karena banyak instalasinya tua-tua, sudah lama sehingga bocor, ” ujarnya.

Pelanggan yang sudah protes dan tarifnya dikoreksi tercatat, sehingga bisa dikompensasi pada bulan berikutnya. Tarif pembayaran, beban yang harus dibayar setiap bulan Rp 50 ribu, ditambah penggunaan per meter kubik setiap bulannya. “Kalau 0-10 kubik, menjadi Rp 52 ribu. Kalau penggunaan 30 meter kubik, ada rumusnya lagi. Jadi beda tarifnya,” tandasnya.

Pihaknya saat ini dalam proses pembenahan manajemen dan perbaikan water meter yang kondisinya sudah tua dan rusak. (bas)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago