Categories: Ekonomi

Krisis Pasokan, Dewan Kaji Industri Garam di Bali

RadarBali.com – Krisis garam yang terjadi hampir di seluruh Indonesia akibat la nina (curah hujan tinggi) membuat produksi garam merosot.

Hampir di semua wilayah termasuk Bali mengalami dampak tersebut. Bahkan, karena pasokan yang sangat minim, harga garam meroket tajam.

Dengan kondisi ini, dewan menginginkan agar di Bali dibangun industri garam dengan skala lebih besar dari home industri.

Keberadaan industri garam di Bali sekaligus untuk meminimalisir permintaan garam dari luar daerah Bali.

Pasalnya, selama ini Bali masih ditopang produksi garam dari luar terutama Jawa dan Madura. Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali Ketut Suwandi mengatakan, kondisi krisis garam yang terjadi di Indonesia khususnya Bali merupakan hal yang sangat lucu.

Makin lucu kalau Indonesia akhirnya harus impor garam. Padahal, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Potensi yang besar menjadi penghasil garam terbesar di dunia.

“Ini tanda pemerintah tidak serius dalam memberdayakan petani garam. Jadi di Bali juga harus dibentuk suatu payung hukum untuk membentengi para petani garam. Garam Bali tidak kalah bagus kualitasnya kok,” ujar Suwandi, Senin (31/7) kemarin.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mengakibatkan Bali masih bergantung pada daerah lain dalam hal produksi garam.

Mulai dari petani garam yang beralih pekerjaan lantaran harga yang garam yang sangat murah. Faktor yang lain adalah menyempitnya lahan pertanian garam untuk kepentingan akomodasi pariwisata.

“Jadi, pemerintah harus menggalakkan kembali, selain itu juga harus ada aturan tegas mengenai investor yang tidak boleh memanfaatkan lahan petani garam untuk kepentingan pariwisata,” tegasnya.

Lantaran itu, dewan mendukung ada industri garam berskala besar ada di Bali. Karena kebutuhan garam di Bali sendiri sangat banyak dan selama ini di suplai dari Jawa dan Madura.

“Jadi kami akan lakukan kajian untuk membentuk regulasi investasi garam ini. Dengan begitu, petani garam lokal kembali bergairah menekuni profesinya kembali,” tambahnya.

Di lain sisi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja menuturkan, pemerintah bakal memberikan bantuan peralatan, salah satunya alat penjemuran kepada petani garam tradisional.

Langkah ini dilakukan untuk menggairahkan industri garam lokal. “Kami baru usulkan anggarannya,  kalau ada dana, akan kami laksanakan di tahun 2018 mendatang,” pungkasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago