Categories: Ekonomi

Tragis, Kurang Menarik, Jumlah Perajin Gerabah Kian Menurun

RadarBali.com – Penghasilan yang tidak seberapa dibandingkan dengan bekerja di industri pariwisata misalnya, membuat jumlah perajin gerabah di Klungkung, terutamanya di Desa Tojan, Kecamatan Klungkung kian hari kian menurun.

Saat ini hanya tersisa dua sampai tiga orang perajin saja yang masih bertahan membuat gerabah. Tak hanya itu usia mereka pun terbilang sepuh.

Nyoman Tangkil, 70, salah seorang perajin gerabah saat ditemui di kediamannya di Desa Tojan, Minggu (20/8) mengungkapkan bahwa saat ini jumlah perajin gerabah di desanya hanya berkisar dua sampai tiga orang saja.

Hal itu karena tidak terjadi regenerasi akibat penghasilan sebagai perajin gerabah yang terbilang kecil dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan lain.

“Kalau dulu sekali ada sebanyak 20 orang yang jadi perajin gerabah. Sekarang banyak anak mudah yang memilih bekerja di pariwisata. Hanya orang miskin seperti saya yang mau kerja seperti ini,” katanya.

Lebih lanjut dituturkannya, sejak umur 25 tahun, dia sudah mulai membuat gerabah untuk keperluan upacara adat seperti Upacara Ngaben dan lainnya.

Sejak dulu dia melakukan sistem pemasaran dengan menyerahkan hasil karyanya itu langsung ke pedagang pasar.

Namun, tak banyak untung yang bisa diperolehnya untuk gerabah hasil karyanya itu. Misalnya, coblong kecil yang oleh pedagang pasar dihargai Rp 500 per buah dan yang paling mahal cobek pekekeh yang harganya Rp 2.500 per buah.

“Kalau pedagang pasar jual ke pembeli bisa dua kali lipat sampai tiga kali lipatnya. Biasanya musim ngaben baru banyak yang pesan,” ungkapnya.

Terkait bahan baku membuat gerabah, menurutnya, tidak terlalu sulit untuk didapatkan. Untuk tanah liat, bisa didapatkannya dengan cara membeli yang harganya berkisar Rp 400 ribu-Rp 500 ribu per truk.

Sementara alang-alang atau jerami yang merupakan bahan baku untuk pembakaran gerabah, menurutnya mudah didapat di persawahan di wilayah Desa Tojan.

“Kendalanya hanya cuaca. Kalau hujan, saya tidak bisa membuat gerabah,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: pasar sepi

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago