Categories: Ekonomi

Hasil Investasi BPJS Tembus Rp 17 Triliun, Porsi Obligasi Paling Besar

RadarBali.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) terus meningkatkan nilai investasi di beberapa sektor.

Ada enam sektor yang disasar BPJS TK. Mulai dari deposito, surat utang (obligasi), saham, reksadana, investasi langsung, dan sektor properti.

Di tahun ini, hingga bulan Agustus penempatan dana investasi mencapai Rp 291 triliun. Nilai tersebut mencapai 87 persen dari target yang ditentukan hingga akhir tahun yakni Rp 297 triliun dengan harapan pencapaian melebihi target di angka Rp 316 triliun.

Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Amran Nasution mengungkapkan, dari enam investasi, porsi paling besar di sektor obligasi atau surat berharga negara (SBN).

Hal itu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1, 36 dan 56 yang mewajibkan BPJS TK berinvestasi obligasi minimal 50 persen dari total dana investasi.

“Kalau deposito tidak terlalu besar karena peserta menginginkan retain (laba) yang tinggi. Jadi harus menyeimbangkan semuanya,” ujar Amran saat peringatan hari pelanggan nasional di kantor BPJS TK Cabang Denpasar, kemarin (5/9).

Menurut Amran,  untuk deposito tidak bisa menetapkan target pencapaian lantaran nilainya berubah-ubah.

Misalnya, saat ini nilainya mencapai 150 persen. Dengan nilai tersebut, otomatis saham yang dimiliki akan dijual karena posisinya yang tinggi.

“Hasilnya itu, uangnya nggak mungkin kami pegang terus. Pasti kami masukin deposito dulu. Nanti saat harga saham naik, saya ambil depsoitonya. Sehingga dana tersebut terutilisasi (diputar),” paparnya.

Mantan Direktur Bank Syariah Mandiri ini mengatakan, hingga Agustus lalu nilai investasi yang dihasilkan BPJS TK mencapai Rp 17 triliun.

Nilai tersebut setara 60 persen dari target ditentukan di tahun ini yang mencapai Rp 24 triliun.

“Kami cukup senang dengan hasil ini, saham kami lagi naik. Yang terpenting saat ini bagaimana menyikapi kondisi ini. Jadi, saham kami naik, karena saat masuknya juga dalam kondisi naik. Bagaimana masuknya itu harus pada posisi yang pas,” jelas Amran.

Apakah dari nilai investasi tersebut akan ada switching (pengalihan) ke sektor lain? Dia mengatakan, untuk melakukan switching berpatokan pada nilai investasi yang memiliki nilai margin rendah.

“Memang saat ini deposito lagi turun, tapi bukan berarti akan di switching. Kami akan melakukan efektivitas dari dana-dana margin yang rendah dialihkan ke dana yang tinggi,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago