pelaku-startup-minim-akses-permodalan-kata-bekraf-ini-penyebabnya
DENPASAR – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggembleng 150 pelaku startup dari sektor ekonomi kreatif di Bali kemarin.
Mereka diberi bimbingan tentang kesiapan dalam melakukan pengelolaan akses permodalan. Karena selama ini, kendala yang dihadapi pelaku startup di Indonesia masih belum siap ketika mendapat pembiayaan.
Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Syaifullah mengatakan, pelaku startup tidak hanya membutuhkan uang untuk membangun suatu usaha, namun juga membutuhkan kesiapan.
Karena sejauh ini, ketika ada pembiayaan yang diberikan lembaga keuangan formal atau non formal, mereka cenderung bingung untuk menggunakan dana tersebut.
“Bingung mau ngapain. Nah dalam hal ini kami berikan suatu assessment bagaimana ketika ada dana yang masuk. Jadi butuh kesiapan diri dalam mendapatkan akses permodalan,” ujar Syaifullah kemarin.
Kata dia, sejauh ini, lembaga keuangan formal non bank maupun bank, juga belum memiliki pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku startup ini.
Berdasar data BPS, 93 persen pelaku startup menggunakan modal sendiri saat memulai usaha. Sementara mereka yang mendapat akses permodalan dari lembaga formal baik bank ataupun non bank masih sangat kecil.
“Pelaku startup ini sulit memproyeksikan berapa revenue atau modal yang dibutuhkan ke depan. Padahal, ini syarat dari lembaga keuangan ketika memberikan pinjaman,” terangnya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…