Categories: Ekonomi

Dolar Naik, Retribusi IMTA Melonjak Jadi Rp 1,96 Miliar

SINGARAJA – Kenaikan nilai tukar mata uang dolar Amerika terhadap rupiah, rupanya, turut mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Buleleng.

Buktinya, pendapatan daerah yang bersumber dari retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), melonjak jauh dari target.

Tahun ini, pendapatan daerah dari IMTA mencapai angka Rp 1,96 miliar. Sementara target pendapatan yang dipatok pada APBD 2018, hanya Rp 1,2 miliar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng Ni Made Dwi Priyanti mengatakan, salah satu faktor yang mendongkrak retribusi IMTA, adalah meningkatkan nilai tukar mata uang dolar terhadap rupiah.  

Dalam rancangan, nilai tukar yang diproyeksikan pemerintah adalah Rp 13.000 per satu dolar Amerika. Sementara sepanjang tahun 2018 ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah.

Dolar terus di atas angka Rp 13.000 bahkan pernah mencapai angka Rp 14.600. “Salah satu faktor yang menyebabkan retribusi IMTA di atas target, salah satunya ya karena nilai tukar rupiah melemah.

Asumsi kita kan nggak sampai angka Rp 14.000. Ternyata sampai di angka itu, makanya ada kenaikan,” jelas Dwi.

Selain itu Disnaker juga terus melakukan verifikasi dokumen Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).

Pasalnya Disnaker beberapa kali menemukan penggunaan tenaga kerja asing yang tak sesuai RPTKA. Alhasil retribusi IMTA tidak masuk ke pemerintah kabupaten.

Beberapa TKA justru membayar retribusi ke provinsi bahkan ke pemerintah pusat. Dwi menyebut, tenaga kerja asing yang bekerja lintas provinsi, harus membayar retribusi ke pusat.

Sementara yang lintas kabupaten, harus membayar ke pemerintah provinsi. “Pernah kami temukan, pekerja di PLTU Celukan Bawang, IMTA-nya itu lintas kabupaten.

Ada yang Buleleng-Karangasem, ada yang Buleleng-Tabanan. Faktanya kan PLTU itu hanya ada di Buleleng. Kami minta dokumennya diperbaiki, akhirnya sekarang IMTA-nya sudah masuk ke Buleleng,” jelas Dwi.

Untuk diketahui, hingga kini ada 173 orang tenaga kerja asing yang bekerja pada 17 perusahaan di Buleleng.

Sebagian besar bekerja sebagai electrical engineering di PT. CHD Power Plant Operation Indonesia. Total ada 142 orang TKA yang bekerja di sana.

Selain itu PT. General Energy Bali juga mempekerjakan 10 orang TKA. Sisanya bekerja di sektor pariwisata serta yayasan sosial. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago