Categories: Ekonomi

Erupsi, Gempa Hingga JE Jadi Penyebab Target Pendapatan Badung Meleset

MANGUPURA – Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten Badung mengalami defisit hingga Rp 700 miliar.

Kondisi ini terjadi lantaran pendapatan Badung tahun 2018 kemarin meleset. Dampaknya, banyak proyek yang molor dan ditunda. Selain itu, bantuan hibah juga banyak yang tidak cair.  

Menurut informasi, target pajak pada APBD induk 2018 terpasang Rp 4,9 triliun lebih. Kemudian pada APBD Perubahan dikoreksi menjadi Rp 4,1  triliun lebih.

Ada 10 jenis pajak yang ditarik Bapenda Badung. Mulai pajak hotel, restaurant, parkir, hiburan, penerangan jalan, air tanah, mineral bukan logam dan batuan, reklame, PBB, dan BPHTB.

Dari 10 jenis pajak tersebut seluruhnya tidak mencapai target. Menurut Kepala Badan Pendapatan/Pasedahan Agung Kabupaten Badung I Made Sutama, melesetnya target pendapatan daerah disebabkan beberapa faktor.

Menurut Sutama, selama 2018 banyak gangguan dengan industri pariwisata Bali, khususnya Badung. Mulai pemulihan pasca erupsi Gunung Agung dan menyebabkan turunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada awal tahun 2018.

Selain itu, adanya gangguan keamanan seperti isu bom oleh kelompok terorisme, bencana gempa bumi di Lombok dan isu penyebaran penyakit rabies dan Japanese encephalitis turut mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali, isu mafia Tiongkok dan lainnya.

Di lain sisi, para peserta IMF-Bank Dunia di Nusa Dua beberapa waktu lalu tak dikenakan pajak hotel.

“Penurunan jumlah kunjungan wisatawan berdampak langsung pada penurunan penerimaan realisasi pajak daerah, ”terang Birokrat asal Desa Pecatu tersebut.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Badung Ketut Gede Suyasa juga mengakui pendapatan meleset.

Karena dari target pendapatan sudah termasuk pajak dan dana transfer totalnya mencapai Rp 7,5 triliun lebih.

“Hanya terealisasi per 31 Desember 2018 sebesar Rp 5,2 triliun atau hanya mencapai 69, 74 persen, ” ungkapnya dikonfirmasi terpisah, Jumat (11/1).

Kontan pendapatan tidak terpenuhi berpengaruh terhadap APBD Badung. Bahkan untuk tahun 2018 ini, APBD Badung mengalami defisit anggaran ratusan miliar rupiah.  

“Per 31 Desember 2018 (defisit) sekitar Rp 700 miliar,” jelas Gede Suyasa. Imbuhnya, saat ini juga masih menunggu dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Defisit anggaran ini kebanyakan kegiatan di Dinas PUPR Badung untuk infrastruktur. “Tapi kewajiban kepada pihak ketiga kami tetap selesaikan,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago