Categories: Ekonomi

Hemat Waktu, Proyek Pasar Banyuasri Dikerjakan “Multi Years”

SINGARAJA – Pemkab Buleleng merevisi rencana revitalisasi Pasar Banyuasri. Revitalisasi yang tadinya dikerjakan secara bertahap dalam dua tahun anggaran, kini akan dikerjakan multi years atau dua tahun kalender.

Skema itu diharapkan bisa mempersingkat waktu pengerjaan. Apabila dikerjakan dalam dua tahun anggaran, revitalisasi harus dikerjakan secara bertahap dan melalui dua kali tender.

Pada tahun 2019, pekerjaan akan diawali dengan pembuatan konstruksi. Setelah selesai pada akhir 2019, pemerintah harus menunggu masa pemeliharaan selesai hingga medio 2020.

Setelah masa pemeliharaan tuntas, pekerjaan finishing baru bisa masuk dalam proses tender. Itu pun tak ada jaminan tender akan langsung tuntas.

Tak menutup kemungkinan pasar baru bisa dihuni pedagang pada pertengahan 2021 atau akhir 2021, setelah masa pemeliharaan pembangunan tahap dua selesai.

Lantaran waktu yang panjang, pemerintah memutuskan mengerjakan proyek secara multi years. Sehingga dalam sekali tender, pembangunan akan langsung dituntaskan pada 2020.

Sehingga pada awal 2021, pedagang sudah bisa menempati pasar baru. Kesepakatan pembangunan secara multi years itu diambil setelah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melakukan pertemuan dengan anggota DPRD Buleleng.

Pertemuan itu dilakukan di Ruang Rapat Gabungan DPRD Buleleng, kemarin. Pertemuan berlangsung selama 15 menit.

Setelah mendapat penjelasan, anggota dewan secara aklamasi menyepakati proyek itu dikerjakan secara multi years.

Konsekuensinya, pemerintah harus memprioritaskan anggaran revitalisasi Pasar Banyuasri pada tahun 2020 nanti.

Sebanyak Rp 94 miliar dialokasikan pada tahun 2019 ini, sementara Rp 94 miliar lagi harus sudah dianggarkan dalam APBD 2020.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pemerintah sengaja mengusulkan pembangunan lewat skema multi years untuk menghemat waktu tender dan masa pemeliharaan.

Apabila tidak melalui skema tersebut, ada waktu terbuang selama enam bulan. “Kalau tidak dikerjakan tahun jamak (multi years, Red) kami khawatir akan terganggu.

Pemenang tender pertama dengan kedua kan belum tentu sama. Bisa saja nanti nggak ketemu kabelnya, saluran limbah, dan sebagainya. Ini akan jadi persoalan. Paling penting itu masa pemeliharaan bisa lebih optimal,” kata Agus.

Selain itu penghematan waktu selama enam bulan itu juga cukup signifikan bagi para pedagang. “Kalau terlambat, pedagang bisa resah nanti. Makanya kami ambil opsi ini, supaya tidak ada gangguan,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, pihaknya sepakat dengan pemerintah terkait hal itu.

Pertimbangannya, ada kepastian waktu yang bisa dicapai. Pedagang pun tak dibuat resah dengan potensi proyek yang molor dari waktu pekerjaan. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago