Categories: Ekonomi

Marak Praktik Mafia Tanah, Togar: Butuh Langkah Bersama untuk Mencegah

DENPASAR – Masyarakat kecil kerap menjadi korban dari perilaku tidak adil oleh para mafia tanah di Bali. Keadilan pun selalu tidak berpihak.

Kondisi ini mendapat tanggapan serius Togar Situmorang, Caleg DPRD Provinsi Bali nomor urut 7 dapil Denpasar dari Partai Golkar.

Pria yang akrab dijuluki si Panglima Hukum ini pun mengaku sangat prihatin. “Saya prihatin atas persoalan hukum permasalahan tanah yang membelit masyarakat Bali selama ini,” ujar Togar Situmorang, Senin (8/4).

Kata dia dalam persoalan ini masyarakat kecil di Bali kerap ditindas dan jauh dari rasa keadilan. Apalagi jika ada oknum pejabat yang terlibat dalam jaringan mafia tanah.

Tanah masyarakat dijual dengan murah kepada investor. “Rasa keadilan masyarakat kerap tidak terpenuhi, belum lagi ada oknum pejabat

yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri,” tambah advokad senior yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank ini.

Menurut Togar, dalam hal ini, posisi dan sikap pemerintah pun masih kurang serius dalam melakukan upaya penanganan.

Lemahnya penegakan dan sistem pencegahan dari pemerintah terhadap sistem permasalahan tanah ini pun mengakibatkan praktik mafia tanah semakin berani.

“Konflik pertanahan tidak hanya terjadi antara masyarakat saja, namun juga antara masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan pengusaha,

ataupun pemerintah dengan pengusaha,” terang pria yang kini tengah menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana ini.

Bahkan kata dia, para pelaku mafia tanah ini datang dari berbagai profesi dan juga institusi. Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini pun berpendapat bahwa langkah pencegahan perlu mendapat dukungan dari semua instansi.

Sistem kepengurusan sertifikat tanah oleh institusi terkait juga perlu diperbaiki. Dengan begitu praktik kecurangan dan mafia tanah bisa dicegah.

Apalagi, lanjut Togar, Kapolri dan Menteri Agraria dan Tata Ruang sebelumnya sudah pernah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pemberantasan Mafia Tanah.

Polda Bali dan Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali juga sudah sepakat membentuk tim terpadu pemberantasan mafia tanah.

“Jadi saya rasa bahwa penyelidikan dan penyidikan kasus-kasus tanah yang proporsional, lalu ditindaklanjuti jajaran Polda Bali akan lebih berhasil apabila didukung BPN Provinsi Bali,” jelasnya. (rba)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago