Categories: Ekonomi

Genjot Pertumbuhan Ekonomi Bali, Gojek Sumbang Rp 190 Miliar

DENPASAR – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Denpasar.

Salah satu mitra yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Denpasar adalah mitra pengemudi GoCar yang menyumbang  sebanyak Rp 190 milliar.

Dalam catatan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Senin (29/7) kemarin,

kontribusi mitra GoCar mengalami peningkatan pendapatan tertinggi mencapai 75 persen jika dibandingkan pendapatan sebelum bergabung menjadi mitra.

Sehingga mitra GoCar juga menjadi salah satu penggerak roda perekonomian daerah.

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K. Walandouw menyatakan, Gojek telah berhasil dalam memberikan peningkatan kontribusi ekonomi di Denpasar.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil riset yang menunjukkan rata-rata pendapatan mitra GoCar mencapai hampir 2,5 kali lebih tinggi daripada UMK Denpasar 2018, yakni sebesar Rp 5,8 juta.

Sehingga sebanyak 84 persen mitra pengemudi merasa kehidupannya sekarang lebih baik, dan puas dengan kehidupannya sekarang.

“Kontribusi ekonomi itu begini, kalau misal sebelum jadi mitra mereka punya pendapatan Rp 2 juta, setelah gabung jadi mitra pengemudi GoCar

jadi Rp 4 juta. Nah, selisihnya kita hitung sebagai peningkatan kontribusi ekonomi dari Gojek,” kata Paksi C.K. Walandouw.

Menurut Paksi, kehadiran Gojek di Denpasar telah  memberi peluang pekerjaan baru. Sehingga Gojek menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Denpasar.

Ada 98 persen mitra pengemudi GoCar memiliki tanggungan. Dengan menjadi mitra pengemudi, 9.000 mitra GoCar mampu memberikan manfaat kepada 24.000 orang.

Tidak hanya kontribusi secara ekonomi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tiga manfaat utama yang dirasakan sebagai mitra pengemudi

di Gojek adalah: bisa mengatur waktu kerja, bisa memiliki waktu lebih bersama keluarga, dan mempunyai waktu lebih untuk menabung atau bekerja sambilan yang lain.

“Ini pilihan peluang pekerjaan baru. Kalau kita tanyakan kenapa Gojek, ternyata responden bukan karena pendapatan yang lebih  utama, tapi fleksibilitas waktu.

Jadi yang namanya mitra Gojek, kalau tiba-tiba anaknya sakit ya dia tinggal matikan aplikasi terus pulang nggak usah minta izin.

Inikan pola kerja baru dan jam kerja bisa diatur sendiri. Inilah peluang kerja baru. Ada yang jadikan pekerjaan sampingan, ada yang utama karena memang telah memberikan masukan yang relative stabil,” jelasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: ekonomi bali

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago