Categories: Ekonomi

Imbas Virus Corona, Ekspor Buah Naga Buleleng ke China Terhambat

SINGARAJA – Merebaknya virus Corona mengancam pengiriman buah naga hasil petani di Desa Bulian, Kubutambahan ke China.

Sebelumnya delegasi dari China sudah datang melakukan survey ke Buleleng untuk penjajakan dan memastikan buah naga yang ditanam petani Desa Bulian seluas 14 hektar berkualitas ekspor.

Kemudian siap dilakukan pengiriman dalam beberapa bulan ke depan.  Sekedar diketahui Pemkab Buleleng melalui Dinas Pertanian Buleleng telah milih salah satu perkebunan buah naga yang diyakini memiliki kualitas ekspor.

 Yakni perkebunan buah naga milik I Wayan Kantra. Perkebunan dengan luas lahan 14 hektar tersebut terletak di Desa Bulian, Kubutambahan.

Disamping itu juga untuk memastikan kualitas buah naga di kebun milik Kantra. Sejumlah importer dari China datang bersama Balai Karantina Pertanian Provinsi Bali, Sabtu (18/1) lalu.

Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim melakukan analisis dengan mengambil sempel buah dan sempel hama yang ada di pohon buah naga milik I Wayan Kantra.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng Made Sumiarta mengakui beberapa waktu lalu tim dari China yang datang merupakan tim dari balai karantina di negara itu untuk melakukan survey dan penjajakan ke Buleleng.

Melihat progres buah naga hasil petani di Desa Bulian, Kubutambahan, tim karantina itu memastikan kualitas melalui kajian dan survey apakah layak diekspor ke China atau tidak.

“Nah, setelah itu oke baru akan ada investor yang akan memastikan kerja sama ekspor buah naga dari Buleleng ke China,” ucap Sumiarta.

Menurut Sumiartha, kehadiran delegasi dari China ke Buleleng belum sampai pada tahap MoU. Namun kabarnya potensi untuk dilakukan

ekspor cukup terbuka mengingat buah naga yang dihasilkan petani Buleleng memiliki kualitas bagi pangsa pasar ekspor.

Tapi, kelanjutan kabar apakah akan diekspor atau tidak hingga kini belum ada infromasi setelah merebak virus corona.

“Agar hasil petani buah naga tidak mubazir, hasilnya akan difokuskan memenuhi pasar lokal sementara. Kendati saat ini ada banjir buah dari luar Buleleng, tetapi buah hasil petani itu masih bisa diserap pasar lokal,” imbuhnya.

Lanjutnya, Sumiarta berharap Pasar Banyuasri Singaraja yang tengah dibangun ulang diharapkan bisa menampung produk pertanian lokal dan terserap pasar.

“Produk pertanian organik atau local bisa kita tampung dan pasarkan melalui pasar tersebut,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: karantina

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago