Categories: Ekonomi

Investasi Terjun Bebas, Sulit PAD Buleleng Capai Target saat Covid-19

SINGARAJA – Investasi di Buleleng sempat mengalami peningkatan sebelum merebak pandemi Covid-19 di Bali.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan mencacat nilai investasi tahun 2018 lalu menyentuh diangka Rp 13 triliun. Kemudian kembali naik di tahun 2019 menjadi Rp 51 trilun.

Penyabab naiknya angka investasi di Buleleng karena adanya proyek infrastruktur jalan sarana infrastruktur jalan terutama jalan penghubung dari selatan (Denpasar) ke utara (Buleleng).

Kemudian kondisi alam di Buleleng yang memungkinkan masih ada ruang pembangunan akomodasi pariwisata dan letak geografis alam Buleleng yang segara gunung, memungkinkan investasi bertambah.

Dengan bertambahnya investasi, pendapatan asli daerah pun naik drastis. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Buleleng I Made Kuta

menyebut target-target PAD pada tahun 2018 dan 2019 lalu melampaui apa sudah ditarget pemerintah daerah.

Saat itu target PAD tahun 2018 targetnya Rp 7,5 miliar dan terlampaui diangka Rp 9 miliar. Kemudian pada tahun 2019 mencapai Rp 9 miliar terlampaui sekitar Rp 11 miliar.

Namun sayang setelah ada Covid-19 ini dampaknya sangat terasa. “Terbukti hingga memasuki bulan kelima Mei ini, angka investasinya terjun bebes, bahkan hingga ke angka yang paling rendah. Turun mencapai 90 persen,” ungkapnya.

Dia menjelaskan tahun 2018 dan 2019 lalu nilai investasi mencapai triliun. Mereka mayoritas berinvestasi di sektor pariwisata setelah pemerintah gencar membangun proyek shortcut.

Hanya saja untuk tahun 2020 ini, Made Kuta mengaku tak mempunyai pilihan ataupun target karena kondisi riil pasar dihantam oleh pandemi Covid-19.

Kendati banyak pihak yang masih melakukan kemungkinan membuka peluang investasi, namun Made Kuta meminta semua pihak untuk stand by dahulu sebelum pandemi Covid-19 ini berlalu.

“Untuk nilai investasi besar berada daerah Wanagiri, Munduk, Banyuatis yang berada di daerah pegunungan. Lantaran banyak pembangunan hotel, villa, dan restaurant.

Sedangkan wilayah pesisir berada di daerah Gerokgak Buleleng barat dengan investasi industri, nantinya akan adanya pembangunan pabrik pakan ternak,” terangnya.  

Situasi ditengah covid-19 menurut Kuta tentu akan mengkoreksi target PAD yang telah ditetapkan. Tahun 2020 DPMPTSP Buleleng target PAD menyentuh diangka Rp 10 miliar.

“Kami memperkirakan target PAD tersebut tidak terpenuhi, karena kondisi Covid-19 yang membuat segala sektor perekonomian lumpuh totol,” pungkasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago