Categories: Ekonomi

PD Swatantra Serap Beras Petani, Harga Stabil, Petani Buleleng Happy

SINGARAJA – Petani di Kabupaten Buleleng kini bisa bernapas lega. Harga gabah yang tadinya terjun bebas pada masa panen raya, kini kembali stabil.

Tengkulak pun disebut kembali tiarap, setelah harga kembali stabil. Sepanjang Mei lalu, harga gabah di tingkat petani memang terjun bebas.

Harga gabah hanya berkisar di angka Rp 3.000 hingga Rp 3.500 per kilogram. Padahal harga normal gabah di tingkat petani bisa mencapai angka Rp 4.500 hingga Rp 5.300 per kilogram.

Anjloknya harga gabah di tingkat petani, dipicu panen raya yang berlangsung sepanjang bulan Mei lalu. Sehingga terjadi over produksi gabah.

Masalahnya kondisi over produksi itu tak diimbangi dengan tingkat penyerapan. Sejumlah distributor asal Jembrana dan Banyuwangi yang biasa menyerap gabah petani Buleleng, tiarap selama masa pandemi.

Tak pelak harga pun goyah. Namun sejak sepekan terakhir, petani sudah bisa bernapas lega. Gabah mereka dibeli dengan harga wajar.

Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra Buleleng membeli gabah petani dengan harga wajar.

PD Swatantra Buleleng misalnya. Perusahaan ini membeli gabah petani dengan harga Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per kilogram.

“Kami beli sesuai dengan standar harga kami. Jadi harga gabah di petani bisa stabil, bahkan terdongkrak. Ini juga masih membuka ruang profit bagi kami, meski tidak banyak,” kata Dirut PD Swatantra I Gede Bobi Suryanto.

Bobi mengklaim dengan patokan harga yang dikeluarkan LPM dan PD Swatantra, harga gabah petani kini mulai bergerak naik.

Tengkulak pun mulai memasang harga mendekati harga yang ditetapkan PD Swatantra. “Memang keinginan kami kesana.

Supaya terjadi stabilisasi harga. Tengkulak juga biar tidak merugikan petani, biar mereka ikut dengan harga kami,” imbuhnya.

Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng Ni Made Rousmini tak memungkiri harga gabah petani sempat terjun.

Sehingga pemerintah memutuskan memberi dana stimulant pada LPM untuk menyerap hasil panen petani.

PD Swatantra juga diinstruksikan turut menyerap beras hasil penggilingan LPM dan penggilingan beras di Buleleng.

“Kami tidak mau petani rugi karena permainan tengkulak. Kami sudah siapkan dana stimulan. Jadi petani yang hasil panennya belum terserap, akan kami serap. Sehingga stabilitas harga bisa dijaga,” tegas Rousmini.

Saat ini hasil panen petani, sudah diserap oleh para pegawai di Pemkab Buleleng. Nantinya beras juga akan disalurkan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), koperasi, pedagang, serta masyarakat umum. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: harga stabil

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago