Categories: Ekonomi

Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Sapi di Nusa Penida Naik

SEMARAPURA – Peternak sapi di Kecamatan Nusa Penida saat ini sedang bergembira meski wabah virus corona masih membayangi keberlangsungan hidup mereka.

Itu karena harga sapi di Nusa Penida mengalami peningkatan sejak akhir bulan lalu. Meningkatnya harga sapi di Nusa Penida karena terjadinya peningkatan permintaan sapi menjelang Hari Raya Idul Adha, 31 Juli mendatang.

Salah seorang peternak sapi di Kecamatan Nusa Penida, I Nengah Dharmawan, menuturkan, harga sapi di Nusa Penida telah mengalami penurunan sebelum virus corona mewabah.

Harganya semakin anjlok setelah virus tersebut mewabah. “Dengan harga sapi yang rendah, para peternak berusaha mempertahankan sapi-sapinya.

Namun, tidak sedikit yang menjual sapinya dengan harga murah lantaran khawatir sapi-sapinya yang sudah dipelihara cukup lama akhirnya mati dan menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi,” katanya.

Namun sejak akhir bulan lalu, harga sapi di Nusa Penida mengalami peningkatan. Dan peningkatan harga sangat terasa sejak dua minggu terakhir ini.

Bila sebelumnya harga sapi jantan berkisar Rp 5 juta per ekor, kini harganya berkisar Rp 8,5 juta.

“Kemungkinan berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha. Biasanya belantik (calo) yang keliling hanya sekitar 5 orang saja, sekarang semua belantik turun gunung,” ungkapnya.

Peningkatan harga sapi itu tentunya tidak mau disia-siakan para peternak. Menurutnya banyak peternak yang akhirnya menjual sapinya.

“Kalau peternak punya tiga ekor, sudah pasti dua ekor sapinya dijual. Hanya peternak yang mempertahankan sapi-sapinya

yang bisa menikmati peningkatan harga ini. Peternak yang terlanjur menjual sapinya lebih awal hanya bisa gigit jari sekarang,” ujarnya.

Selain karena takut sapinya mati, sejumlah peternak menjual sapi-sapinya tidak menunggu momen Hari Raya Idul Adha karena tahun-tahun sebelumnya momen hari raya itu tidak mempengaruhi harga sapi di Nusa Penida.

Itu lantaran pada momen Hari Raya Idul Adha tahun sebelum-sebelumnya, banyak peternak sapi yang menjual sapi-sapinya untuk modal usaha membuat akomodasi pariwisata.

“Sudah hukum pasar, kalau jumlah barangnya banyak maka harganya akan murah. Begitu sebaliknya, bila permintaan tinggi dan jumlahnya terbatas, maka harganya akan mengalami peningkatan,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago