Categories: Ekonomi

Ratusan Koperasi di Badung Sakit, Diskop Siapkan Aplikasi

MANGUPURA — Sebagai soko guru perekonomian, ternyata koperasi masih dipandang sebelah mata. Jumlahnya masih sedikit. Dan tak secara signifikan memengaruhi perekonomian negara atau daerah. Di Kabupaten Badung, misalnya, saat ini hanya ada 500-an lebih koperasi. Namun tidak semuanya sehat. Berdasar catatan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, saat ini ada 499 koperasi yang sehat. 

Sementara sekitar 100 koperasi dinyatakan kurang sehat alias “sakit”. Ada juga yang sudah tidak aktif. Dinas Koperasi mengklaim telah berupaya melakukan pembinaan. 

“Tantangannya ada koperasi yang sudah tidak aktif karena permasalahan permodalan. Selain itu ada permasalahan di manajemennya. Sementara untuk memberikan stimulus kan harus ada tahapannya,” terang Kadis Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Made Widiana, kemarin (21/8).

Untuk membantu kinerja koperasi, pihaknya tengah merancang aplikasi khusus. Bila kajian sudah matang, maka akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak Diskominfo Badung. 

Dengan adanya apilkasi, Dinas Koperasi dapat mengakses laporan koperasi dan hal penting lainnya. 

“Kalau sekarang, kan laporan RAT dilakukan dengan manual. Nah, dengan aplikasi ini kami harapkan dapat lebih mudah dalam pelaporannya,” imbuhnya.

Rencana pembuatan aplikasi juga ditegaskan Wabup Badung I Ketut Suiasa saat bertatap muka dengan Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Badung dan Pengurus, Pengawas serta Pembina Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang dibentuk Dekopinda Badung.

Dalam acara serangkaian HUT Koperasi tahun 2020 di SMK Pratama Widya Mandala, Kecamatan Kuta Utara, itu Suiasa telah menugaskan instansi terkait segera berkoordinasi bersama dengan Diskominfo untuk membangun aplikasi ini. 

“Agar aplikasi nanti sesuai dengan kebutuhan koperasi, serta dapat lebih mudah dan praktis, kami harapkan jajaran Dekopinda diajak komunikasi. Aplikasi ini dapat dituntaskan guna memberikan kemudahan kepada jajaran koperasi dalam segala hal,” jelasnya.

Politikus asal Pecatu itu juga meminta desa-desa di Badung untuk membangun desa digital. Salah satunya dengan membuat aplikasi dengan pemasaran produk industri rumah tangga dan UMKM. Desa-desa agar bersinergi dengan koperasi yang ada di wilayahnya, dengan tujuan segala produk industri kecil, industri rumah tangga termasuk UMKM dapat dipasarkan melalui media online.

“Zaman sekarang mau tidak mau kita harus mengikuti teknologi, kalau tidak kita akan tertinggal. Sekarang tidak ada lagi istilah yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” tukasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago