Categories: Ekonomi

Jadi Sumber Pangan Alternatif, Desa Tembok Kembangkan Tanaman Sorgum

TEJAKULA – Desa Tembok di Kecamatan Tejakula, Buleleng, kini tengah merancang program yang terbilang ambisius.

Pemerintah desa merancang mengembangkan lahan pertanian sorgum di wilayah tersebut. Dalam jangka panjang, pemerintah desa berharap masyarakat dapat melirik sorgum sebagai sumber pangan alternative.

Sebenarnya Perbekel Tembok Dewa Komang Yudi Astara sempat melakukan uji coba penanaman sorgum pada sepetak lahan percontohan pada tahun 2019 lalu.

Setelah sorgum dipanen, ternyata tak banyak petani yang melirik potensi tersebut. Padahal, potensi lahan di Desa Tembok sangat mendukung penanaman sorgum.

Pada tahun 2021 ini, pemerintah desa akhirnya meluncurkan program pendampingan penanaman sorgum.

Program ini diharapkan dapat menarik minat para petani. Warga yang dulunya menanam jagung dan palawija pada awal musim penghujan, ditargetkan bisa beralih ke sorgum.

Dewa Komang Yudi mengatakan, sorgum sebenarnya memiliki banyak keunggulan, dibandingkan dengan komoditas lain seperti jagung dan palawija.

Pertama, harga jualnya relative tinggi. Kedua, produk olahan yang bisa dihasilkan cukup banyak. Ditambah lagi sorgum bisa dipanen berkali-kali dalam sekali penanaman.

Hingga kini, tercatat ada 23 orang petani yang sudah siap bercocok tanam sorgum. Luas lahan yang akan ditanami sorgum mencapai 2 hektare.

“Memang belum banyak, karena baru kami luncurkan. Petani keburu menanam yang lain, seperti jagung, kacang, dan palawija.

Kalau sampai bulan Maret nanti masih turun hujan, kemungkinan kami akan perpanjang program ini,” kata Yudi saat ditemui di Desa Tembok belum lama ini.

Yudi mengatakan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan menyerap hasil panen yang dihasilkan petani. Bukan hanya dari biji sorgum yang dihasilkan. Batangnya pun akan diterima oleh BUMDes.

“Kami sudah siapkan mesin selip, mesin press batang sorgum, dan mesin pencacah. Batangnya ini kan bisa dipakai pakan sapi.

Kalau lihat pemetaan potensi desa, populasi sapi di desa ini ada ratusan. Batang ini kan bisa jadi sumber pakan alternative untuk ternak, selain rumput gajah,” katanya.

Sementara untuk biji sorgum, rencananya akan diberikan kepada masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Seperti kelompok disabilitas serta lansia non produktif. Mereka akan diberikan sorgum, sebagai makanan alternative selain beras.

Lewat pemberian sorgum, warga non produktif diharapkan bisa menjaga kondisi ekonomi mereka.

“Kalau toh nanti ada warga yang mau membeli, kami akan berikan pada masyarakat. Tentu dengan pola subsidi. Kami sudah siapkan programnya mulai dari penanaman,

pengemasan, penjualan, sampai produk olahan turunannya. Sehingga program ini benar-benar bisa jalan,” tukas Dewa Komang Yudi. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: desa tembok

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago