Categories: Events

Ludruk, Seni Teater Khas Sumenep yang Mendunia

RadarBali.com- Salah Satu kesenian dari Kabupaten Sumenep yang sering menghibur masyarakat adalah ludruk. Seni teater dengan pertunjukan yang menonjolkan tari, lawak dan cerita-cerita penting tempo dulu ini, selalu menyedot perhatian masyarakat.

 Bahkan Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Achmad Fauzi, selalu hadir jika ada penampilan kesenian khas Sumenep ini. Seperti saat  kesenian ketoprak Rukun Karya (Ruka) manggung di pesisir Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, belum lama ini.  

Wabup Fauzi hadir menonton secara langsung sekaligus menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat.

Beliau juga berharap masyarakat terus meningkatkan kepedulian pada kesenian daerah, terutama kesenian ludruk.

Sebab ludruk merupakan kesenian bernuansa hiburan dan pendidikan yang menjadi ciri khas Kabupaten Sumenep. Basis perkembangan ludruk mayoritas terdapat di Kecamatan Kalianget, Desa Tanjung, dan Kecamatan Saronggi.

 Di Desa ini, ada ludruk Rukun Karya (Ruka) dan Rukun Famili. Dua kelompok seni ini selalu tampil diberbagai daerah di Jawa Timur.

“Kesenian ludruk penting untuk terus dilestarikan, Apalagi, bisa jadi andalan salah satu program Visit Sumenep 2018. Pemkab bisa menampilkan ludruk asli Sumenep ini untuk menyambut wisatawan,” tutur Wabup Achmad Fauzi.

Ada tiga pelawak, yakni, Edi, Dendi dan pelawak cilik Dimas, yang tampil kompak saat itu menghibur ribuan penonton yang memadati lahan tempat pertunjukan di pesisir pantai Tanjung. Lawak berlangsung sekitar satu jam lebih.

Dilanjutkan dengan pertunjukan yang mengangkat cerita masa lalu. Salah satu sejarawan dan budayawan Madura Tadjul Arifien R. mengatakan, ludruk atau dikenal lagi dengan sebutan ketoprak, sudah eksis sejak abad 14 di Sumenep.

Bahkan pada tahun 1970-an, sempat ada 70 kelompok ludruk yang sering tampil. “Namun seiring dengan perkembangan zaman, hanya tinggal beberapa saja yang eksis. Padahal ludruk memiliki nilai pendidikan sejarah dalam penampilannya,” tutur Tadjul.

Lebih lanjut, Encung Hariyadi selaku sutradara kesenian ludruk Ruka menceritakan, Ruka selalu tampil diberbagai daerah.

Kesenian asal Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi ini, hanya pada bulan Ramadan saja istirahat total. “Selain bulan itu, hampir setiap malam selalu manggung. Mulai wilayah Madura, Jawa, dan Bali,” ujarnya.

Ruka merasa bangga selalu bisa membawa nama Sumenep setiap kali tampil. Terutama saat ke luar Madura.

Ditanya mengenai dukungan atas program Visit Sumenep 2018, pihaknya mengaku siap. “Sepanjang pemerintah menginginkan partisipasi Ruka, tentu, kami selalu siap. Tanpa diminta pun, Ruka selalu mempromosikan seni Sumenep,” kata Encung.

Ruka kini memiliki pelawak-pelawak andal yang selalu tampil menghibur siapa saja yang menonton ludruk.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago