Categories: Events

Kekurangan Imun, Prodia Edukasikan Penyebab Penyakit Autoimun

DENPASAR – Autoimun merupakan penyakit yang diakibatkan adanya gangguan sistem kekebalan tubuh (imun). Penyakit ini belum diketahui penyebab pastinya, sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk mendapat informasi terkait penyakit autoimun tersebut.

Berikan pengetahuan memgenai penyakit Autoimun, Prodia menggelar seminar kesehatan pada Sabtu (21/4) lalu di Hotel Snaur Paradise Prime Plaza, Denpasar.

Seminar bertajuk Keep Strong Stay Healthy terhadap Penyakit Autoimun akan digelar di delapan kota di seluruh Indonesia, dan di Bali sendiri menghadirkan dr. I. A. Ratih Wulansari Manuaba.

Gde Kambayana yang memaparkan seputar patofisiologi, jenis-jenis autoimun, faktor risiko, diagnosis, pencegahan dan pengelolaan termasuk nutrisi, dan Regional Product Executive PT Prodia Widyahusada Tbk. Made Putra Semadhi, yang memaparkan seputar peran biomarker dalam penegakan diagnosis autoimun serta pemeriksaan pendukung.

“Penyakit autoimun yang sering ditemukan adalah penyakit lupus dan rematik. Padahal terdapat lebih dari 80 tipe penyakit autoimun, salah satunya adalah penyakit lupus yang memiliki angka kejadian mencapai 0,5% dari total penduduk.”ujar dr. Ratih.

Diketahui pula bahwa prevalensi penyakit autoimun pada wanita lebih tinggi jumlahnya dibandingkan pada pria, Selain itu ia juga menyebutkan penyakit autoimun berhubungan dengan kekurangan vitamin D, disebutkan bahwa konsentrasi vitamin D pada pasien autoimun rendah.

“Biasanya lebih rentan menyerang usia produktif, penyakit ini lantaran faktor lingkungan dan gaya hidup. Salah satu vitamin yang berpengaruh terhadap sistrm imun kita adalah vitamin D yang bersumber dari telur, ikan, termasuk kalsium,” jelasnya.

Regional Product Executive PT Prodia Widyahusada Tbk. Made Putra juga mengatakan bahwa skrining autoimun bagi mereka yang sehat memang tidak ada. 

Selain pemeriksaan laboratoriun untuk memantau kecukupan vitamin D dalam tubuh, terdapat pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk memantau kondisi mereka yang sudah mengalami autoimun. 

“Pemeriksaan autoimun yang tersedia diperuntukan bagi individu yang bergejala, untuk menapis apakah ada risiko mengalami autoimun atau tidak yaitu pemeriksaan ANA IF. Selain itu tersedia juga pemeriksaan untuk membantu menentukan jenis autoimun yang diderita yaitu ANA Profile, Anti dsDNA NcX, ProALD, AMA M2, dan lain lain. Tersedia pula pemeriksaan Vitamin D-25 OH Total untuk menilai kecukupan vitamin D dalam tubuh.” jelasnya. (ika) 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago