Categories: Events

Dua Atraksi Seni Budaya Secara Kolosal Meriahkan Pembukaan MNEK 2018

LOMBOK– Penyelenggaraan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) , Laksamana TNI Ade Supandi, di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada Sabtu (5/5).

Saat membuka kegiatan MNEK 2018, KASAL Laksamana TNI Ade Supandi, mengatakan latihan bersama antar negara ini mengambil fokus kepada penanganan bencana alam dan masalah kemanusiaan. 

“Pada dasarnya latihan ini sebagai pembinaan kekuatan TNI AL, selain itu juga berkaitan dengan implementasi fungsi diplomasi Angkatan Laut, sekaligus dalam rangka membangun budaya maritim karena Indonesia adalah negara maritim yang besar”, ucapnya.

Turut hadir saat pembukaan MNEK 2018 para pejabat negara dan pejabat tinggi militer antara lain, Menkominfo RI Bapak Rudiantara, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A, para pejabat tinggi di lingkungan TNI dan TNI AL, serta tamu undangan lainnya. 

Ada yang istimewa dalam pembukaan kegiatan MNEK 2018 di Lombok ini, yakni penampilan 2 atraksi tarian tradisional Pulau Lombok yang dibawakan secara kolosal. Adapun 2 tarian tersebut, yakni Tari Gendang Beleg dan Tari Patuh Patut Patju.

Bagi masyarakat Pulau Lombok, tari Gandang Beleg sangat populer. Dalam bahasa Suku Sasak “beleq” memiliki arti “besar”, sedangkan “gendang” merupakan alat musik yang digunakan. Sehingga dapat diartikan Gendang Beleq merupakan gendang yang berukuran besar.

Tari Gendang Beleq, menggambarkan jiwa satria masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok dalam mempertahankan daerahnya. Dan dalam pembukaan kegiatan MNEK 2018 ini, tari Gendang Beleg dibawakan secara kolosal oleh penari gabungan TNI dan POLRI.

Tidak kalah menariknya dengan tari Gendang Beleg, satu lagi tarian kolosal yang diperagakan dalam pembukaan MNEK 2018, yaitu tari Patuh Patut Patju. 

Sekitar 300 penari dari pelajar SMP dan SMA di Pulau Lombok ambil bagian dalam tari kolosal ini. Tari Patuh Patut Patju menggambarkan tentang semangat kegotong royongan, dan etos kerja yang pantang menyerah. 

Selain 2 atraksi tarian tersebut, pembukaan MNEK 2018 juga dimeriahkan dengan atraksi terjun payung oleh 17 peterjun dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir, serta atraksi udara pesawat latih Bonanza G-36  Skuadron 200 Puspenerbal. (dan)

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago