Categories: Features

Tertulis di Literatur, Tuyul Masuk Bali Tahun 1.400

SELAIN wong samar dan memedi, ada rerektunggek yang disebut-sebut menyukai anak kecil.”Selain itu, ada juga makhluk suka dengan anak kecil bernama rerektunggek,” ujar Wakil Ketua Forum Paranormal Indonesia Jro Mangku Gede Made Bayu.

 

Di Jawa, rerektunggek ini disebut kuntilanak. Rambutnya panjang wajahnya tidak jelas dan tertutup.

 

“Rerengtunggek menyukai anak-anak. Hati-hati mendirikan ayunan. Kalau  ada pohon keramat kemudian dipasangi ayunan menurut literature disukai rerektunggek ada bau hawanya. Juga pantang kuda-kudaan kayu,” paparnya.

 

“Itu (mainan) jangan taruh di luar terutama hari-hari keramat kajeng kliwon diusahakan dibawa masuk biasanya disukai karena (rerektunggek) punya jiwa seperti wanita,” imbuh dia.

 

Ada yang bernama tonya yang mirip dengan wong samar. “Sama seperti wong samar tonya mirip dengan manusia. Bedanya ada ciri-ciri tertentu dari tonya tersebut wajahnya lebih sedikit angker daripada wong samar. Pada umumnya sekitar wajah flat sudah itu hidung mulut lekukan pada umumnya tidak tampak,” tegasnya.

 

Tonya biasanya menghuni wilayah perairan atau sungai.

 

Lain lagi dengan kemangmang. Mahluk astral ini biasa disebut kuyang oleh warga Kalimantan. Demikian, belakangan ini untuk di Bali, kata Master Bayu Gendeng, kemangmang jarang menampakkan diri. Untuk ciri-cirinya hanya berupa kepala terbang tanpa badan. “Dulu suka mengganggu orang di sawah saat musim panen,” kisah dia.

 

“Kepala dan juga terlihat ususnya. Kemangang ini memang makhluk yang paling rendah tingkatannya. Kadang-kadang orang tidak tahu dikira batok kelapa. Biasanya ada waktu-waktu orang panen melewati sandi kala. Nah saat itu biasanya mengganggu,” bebernya.

 

Sedangkan soal tuyul di Bali baru terlacak pada tahun 1.400 atau di masa-masa masuknya Majapahit di Bali. Tuyul ini merupakan hantu impor dari luar Bali. Tuyul adalah hantu yang dipelihara oleh manusia yang bentuknya kecil sebesar tangan klingking.

“Ada sejarah munculnya tuyul akhir 1.400, dalam literatur makhluk gundul kecil. Gedenya selekat jari-jari kelingking. Jadi tuyul itu literasi diakui di Bali ada. Makanya itu dipelihara bisa jadi ada orang tertentu membeli tuyul untuk memperkaya diri,” ucapnya.

Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago