Categories: Features

Cerita Raden Rara Istiasti Wulandari, Pawang Hujan Di Mandalika (2)

Profesi sebagai pawang hujan kini sedang menjadi perbincangan publik. Padahal, kearifan lokal ini sudah ada ada sejak zaman dulu.

 

I WAYAN WIDYANTARA, Denpasar

Rara, begitu Ia dipanggil melewati masa kecilnya di Jogjakarta. Kini perempuan berprofesi sebagai pawang hujan ini mulai dikenal banyak orang setelah aksinya di acara MotoGP di Mandalika, Lombok, NTB.

 

Melewati masa kecil di Jogja dan lebih sering beraktivitas di Ibu Kota, Rara ternyata masih berdomisili di Bali. Cerita tentang pengalaman di Bali sebagai pawang hujan pun ia ceritakan disebuah Chanel YouTube Transvision Official setahun lalu.

 

Ia bercerita, awal mulanya ke Bali diminta untuk mengawal sebuah acara disuatu daerah. Ia pun melakukan persiapan sebagaimana mestinya yang dilakukannya.

 

“Saya sudah prepare. Tiba-tiba hujan. Saya geser hujannya. Sudah berhasil, tiba-tiba hujan lagi. Lalu ada orang yang nemui saya dan bilang, mbak kamu bukan orang Bali, kamu jangan ikut-ikutan. Ini wilayah kami,” cerita Rara.

 

Pengalaman itu membuat dia belajar banyak. Rara pun banyak belajar tentang pawang hujan di berbagai daerah. Untuk Bali, ia belajar mengenal siapa “penguasa Bali”.

 

“Pawang hujan di Bali itu kan biasanya disebut dengan tukang terang. Kalau di Bali, yang diajak ngobrol itu sosok Tuhannya ada Dewa Indra sebagai penguasa langit dan juga ada Dewa Surya,” ungkapnya.

 

Kalau di Jawa, itu juga ada Pawang Kejawen dan kalau Kejawen, kata Rada, leluhurnya itu seperti Semar, Kanjeng Ibu dan lainnya. Jadi, dimana berada, Rara sudah tahu siapa penguasa daerahnya.

 

Untuk sesajennya ada berbagai macam. Kalau di Bali, yang biasa digunakan Rara adalah Dupa dan canang. Media lain yang digunakan para pawang hujan itu juga ada cabai dan bawang.

 

Sedangkan yang sering digunakan Rara, adalah kayu gaharu, uang arwah tradisi Tionghoa dan singging ball untuk getarkan suara. Khusus untuk singging ball, ia gunakan untuk menenangkan diri sendiri.

 

Ketika hendak akan berkomunikasi dengan alam lain, Rara juga biasa melepas sandalnya dan kemudian menggunakan resonansi suara atau teriak ke langit. (Bersambung)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago