Categories: Hiburan & Budaya

Belajar dari Erupsi Gunung Agung, Ini Novel yang Perlu Anda Baca

RadarBali.com – Krama Bali  sedang waswas dengan ancaman erupsi Gunung Agung. Sampai saat ini status darurat pun diperpanjang gubernur.  

Di sisi lain, ternyata ada beragam kisah tentang gunung ini. Salah satunya  novel Di Bawah Letusan Gunung Agung,  yang ditulis   I Gusti Gede Djelantik alias Djelantik Santha.

Novel itu  menceritakan kejadian menyangkut letusan gunung setinggi 3.142 meter di atas laut itu. Dalam diskusi bertema Gunung Agung dalam dongeng, Legenda dan Novel  Sabtu kemarin (14/10), menghadirkan pembicara Gita Purnama AP (pengajar Sastra Bali di Universitas Udayana (Unud), dan Cok Sawitri, dimoderatori Sugi Lanus.

Dalam diskusi ini terungkapkan bahwa ada saksi mata yang merekam kejadian meletusnya Gunung Agung pada tahun 1963 sehingga dituliskan dalam kisah bercerita.

Diskusi itu dihadiri sejumlah komunitas. Seperti Bali Mendongeng, Bali Baca Buku, Hanacaraka Society, dan ada juga dari Aliansi Peduli Bahasa Bali.

Gita Purnama, atau yang biasanya dipanggil Landep Ini menyebut sang penulis novel Di Bawah Letusan Gunung Agung,  bukan pengungsi.

api yang terlibat dalam pengungsian atau bisa dikatakan sebagai relawan. Dia  mengatakan, Djelantik Santha, satu-satunya sastrawan yang menuliskan tentang Gunung Agung dalam sebuah novel.

Bahkan, buku ini mencatat secara detail, tanggal per tanggal, dan kondisi pengungsian. Menariknya, dituliskan  juga bagaimana proses evakuasi korban setelah letusan terjadi.

“Tanggal sekian kondisi Gunung Agung seperti ini. Tanggal sekian pengungsi dari desa ini datang. Tanggal sekian dari desa ini mengungsi ke Selat. Penulis novel ini orang yang terlibat di pengungsian, bukan pengungsi, “ ucap Landep.

Buku setebal 210 halaman ini antara lain menceritakan bahwa pada 20 Februari 1963 masyarakat dari desa Sebudi, Sogra, Badeg, Telungbuana, Sangkankuasa, Bukit Galah, dan Sebun, sudah mulai mengungsi.

Karena dipaksa turun kepala desanya, mereka berjalan membawa barang seadanya dan mengungsi ke desa-desa terdekat. Seperti di Padangtunggal, Telengis, Iseh, dan Sidemen. Malah, ada yang langsung ke Klungkung.

“Kalau dia orang yang terkena dampak atau yang mengungsi. Tidak mungkin dia dengan detail dan perspektifnya.

Detail yang dimaksud adalah bagaimana proses evaluasi terjadi. Juga detik-detik Gunung Agung meletus dan kemana pengungsi harus dibawa dan ditulis,” tuturnya.

Menariknya, dalam novel itu juga ditulis ada peneliti dari Jerman yang pernah mendaki Gunung Agung pada tahun  1952. Peneliti itu memprediksi pada 10 tahun lagi akan meletus. Dan terbukti, benar terjadi.  

Tidak hanya itu, Cok Sawitri juga menyampaikan banyak kisah tentang Gunung Agung warisan dari leluhur secara spiritual atau legenda.  

Yang harus diketahui oleh generasi hari ini adalah bagaimana seharusnya persiapan  masyarakat, ketika gunung tersebut meletus.

Dia menyayangkan adanya banyak informasi yang masih simpang siur. Sehingga banyak masyarakat yang bingung.

Namun, sejatinya banyak lontar-lontar yang memberi petunjuk bagaimana Gunung Agung tersebut. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago