Categories: Hiburan & Budaya

Repetisi Bahaya, Sutradara Eksplorasi Emosi

SINGARAJA – Hajatan Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya kian mendekati akhir. Pada pekan-pekan akhir, pementasan monolog-monolog karya Putu Wijaya

hampir setiap hari dilakukan di penjuru Bali. Bukan hanya di Singaraja, naskah juga dipentaskan di Tabanan, Denpasar, dan Bangli.

Sejak beberapa hari terakhir, Forum Teater Muda Bali Utara dengan intens menggelar pementasan monolog-monolog karya Putu Wijaya.

Pementasan itu dilangsungkan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha Singaraja. Pada Minggu (25/12) malam lalu, ada empat naskah monolog karya Putu Wijaya yang dipentaskan.

Empat naskah itu masing-masing “Bahaya” produksi Komunitas Mahima dengan aktor Satia Guna dan sutradara Wulan Dewi Saraswati;

“BOR” produksi Komunitas Puntung Rokok dengan aktor Gamma dan sutradara Hidayat; “Putra Jenderal” produksi Komunitas Senja dengan aktor Mpol dan sutradara Heri Windi Anggara;

serta Putri Ibu yang juga diproduksi Komunitas Senja dengan aktor Ody dan sutradara Komang Adi Wiguna.

Dari empat pementasan itu, salah satu pementasan yang menarik dicermati adalah naskah Bahaya. Naskah ini menceritakan mengenai psikologi seorang psikopat yang merasakan bahaya di sekitar dirinya.

Ia mempertanyakan dirinya sendiri dan menganggap bahwa dirinya adalah sumber bahaya. Naskah itu merujuk pada kondisi kekinian, yang mana manusia sibuk berusaha membunuh bahaya.

Padahal bahaya itu tak bisa dibunuh. Sebenarnya naskah ini sudah pernah dipentaskan di Rumah Belajar Komunitas Mahima, pada Mei lalu.

Kali ini, sang sutradara berusaha menghadirkan sebuah repitisi pementasan dan menawarkan sebuah pementasan yang berbeda dengan pementasan sebelumnya.

Sutradara Wulan Dewi Saraswati mengakui, naskah yang dipentaskan pada Minggu malam lalu, sama dengan naskah yang dipentaskan pada Mei lalu. Bukan hanya naskahnya yang serupa, aktor dan sutradaranya pun sama.

“Sejak awal saya dan aktor memang sudah berkomitmen, pementasan pada bulan Mei lalu itu bukan puncak. Perlu ada sebuah pementasan lain.

Kebetulan kami dapat kesempatan, maka kami melakukan repetisi dengan tawaran-tawaran baru,” kata Wulan.

Menurut Wulan, pada pementasan kali ini, mereka lebih fokus pada emosi, narasi, dan tempo pementasan.

Sementara pada pementasan Mei lalu, mereka cenderung menggunakan idiom-idiom dalam pementasan. Salah satunya memanfaatkan buah semangka sebagai idiom pementasan.

Pada pementasan kali ini, aktor Satia Guna juga bermain lebih rileks dan lentur. Satia Guna hanya menggunakan sebuah kursi sebagai property.

Tak dinyana, kursi itu bisa berwujud berbagai macam simbol. Tak hanya itu, Satia juga memanfaatkan kotak hydrant sebagai lokasi pementasan. Kelenturan tubuhnya, terus dieksploitasi hingga titik tertinggi.

“Saya juga surprise aktor bisa bermain semaksimal itu. Pada naskah ini, emosi benar-benar kami manfaatkan.

Memang penonton menilai pementasan bulan Mei lebih baik. Tapi bagi saya dan aktor, kami merasa lebih puas dengan pementasan malam ini,” tegas Wulan. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago