Categories: Hiburan & Budaya

Ibunda Soekarno Rai Srimben di Panggung Teater, Begini Kisahnya…

SINGARAJA – Kisah hidup ibunda Presiden Soekarno, Nyoman Rai Srimben, diadopsi menjadi naskah teater.

Kehidupan Nyoman Rai Srimben sejak masa kecil hingga dewasa, direkam sedemikian rupa dan dirangkum dalam naskah berjudul “Nyoman Rai Srimben Spirit Ibu Bangsa”.

Naskah itu dipentaskan oleh Komunitas Mahima bersama Komunitas Seni Bale Agung di Wantilan Desa Pakraman Buleleng, Sabtu (28/4) malam lalu.

Kisah itu sengaja dipentaskan di sana, mengingat Rai Srimben lahir dan besar di wilayah Bale Agung. Rumah Rai Srimben semasa kecil pun jaraknya tak lebih dari 100 meter dari wantilan.

Drama mengisahkan mengenai Nyoman Rai Srimben yang lahir di Bale Agung, Buleleng, pada tahun 1881 silam.

Rai Srimben muda dikenal sebagai anak yang taat pada adat dan agama. Kehidupannya pun tak jauh-jauh dari urusan adat di Pura Desa Pakraman Buleleng.

Suatu ketika, Raden Soekemi Sosrodiharjo seorang guru bantu yang mengajar di Sekolah Rakyat Paket Agung, datang ke Pura Desa Buleleng.

Soekemi terpincut kecantikan Rai Srimben. Cinta Soekemi bersambut, Rai Srimben pun menaruh hati pada Soekeni.

Sayang keluarga besar Rai Srimben tak menyetujui hubungan keduanya. Mereka pun sepakat kawin lari. Rai Srimben dan Soekemi

kemudian tinggal di sebuah rumah kontrakan di Banjar Paketan, Buleleng hingga melahirkan Raden Soekarmini yang notabene kakak kandung Bung Karno.

Keluarga ini kemudian pindah ke Surabaya, hingga akhirnya Bung Karno lahir pada 1901. Sutradara Kadek Sonia Piscayanti berhasil mengaduk emosi penonton dalam durasi pementasan selama satu jam tersebut.

Selain itu para aktor, seperti Komang Laksmi Tirta Dewi yang memerankan Nyoman Rai Srimben, Yoga Permana yang memerankan Raden Soekemi,

dan Anak Agung Ngurah Anggara Surya yang memerankan tokoh Soekarno, menunjukkan kemampuan main peran yang piawai.

“Kami sengaja menggarap teater itu untuk menunjukkan spirit keibuan seorang Nyoman Rai Srimben sebagai ibu bangsa.

Meski cintanya sempat ditentang keluarga, beliau tetap teguh hingga akhirnya melahirkan seorang Soekarno yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia,” kata Sonia.

Sementara itu Kelian Desa Pakraman Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, Desa Pakraman Buleleng khususnya Banjar Adat Bale Agung, memang tak bisa dipisahkan dari trah Bung Karno.

Mengingat ibunda Bung Karno, berasal dari Bale Agung. “Kami harap lewat pementasan ini, krama bisa meneladani kisah dan pesan moral yang terkandung di dalamnya,” kata Sutrisna.

Selain dipentaskan di tanah kelahiran Nyoman Rai Srimben, naskah itu rencananya akan dipentaskan pula pada Pesta Kesenian Bali 2018 mendatang

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago