Categories: Hukum & kriminal

TERUNGKAP! Luka Tusuk Sedalam 10 Cm Penyebab Botak Tewas

RadarBali.com – Kematian I Gede Sudiarta, 31 menggegerkan banyak pihak. Pria yang bekerja sebagai juru parkir  ini  ternyata terkenal ramah dan banyak temannya.

Bahkan, banyak orang yang datang ke RS Buleleng untuk melihat jenazahnya.  Hal itu diungkap oleh adik kandungnya, I Ketut Sudarsana, 26,  saat menunggu jenazah kakaknya sedang diotopsi di RS Sanglah.

Sudarsana  datang bersama istri  korban, Reza, dari RS Buleleng. Sayangnya Reza tak berkenaan memberikan keterangan. Tampak wajah keduanya sembab, karena habis  menangis. 

Saat Jawa Pos Radar Bali ajak bicara,  Sudarsana  tak bisa menutupi rasa kesedihannya karena kematian I Gede Sudiarta alias Botak.

Menurut Sudarsana, Sudiarta adalah anak kedua dari empat bersaudara berasal dari Banjar Adat Banyumala Kelurahan Banyuasri, Buleleng.

Kepergiannya meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.  “Anaknya masih kecil, yang nomor pertama masih SD dan anak kedua masih TK,” ujarnya.

Yang jelas, Sudarsana pun tak bisa memaafkan pelaku yang telah menewaskan kakaknya. Dia pun tetap menempuh jalur hukum.

Dia menuturkan, sebelum kejadian, pria yang bekerja di Kuta ini memang memiliki firasat jelek. Diakuinya beberapa hari lalu dia sempat mimpi buruk.

Di lain sisi, Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit mengungkapkan, berdasar hasil otopsi penyebab kematian Sudiarta karena penusukan di perut bagian kiri bawah yang mengenai pembuluh darah besar.

Kondisi ini menimbulkan pendarahan yang sangat banyak. Benda yang digunakan adalah senjata bermata dua, kemungkinan pisau panjang. Sebab, luka tusuk lumayan panjang sekitar lebih dari  10 sentimeter.

“Dari gambar secara otopsi, luka terbuka pada perut kiri bawah adalah luka tusuk. Luka tusuk itulah yang menyebabkan kematian.

Luka tusuk tersebut mengenai pembuluh darah besar dalam  perut sehingga menimbulkan pendarahan yang banyak,” ucap dr Alit.

Alit juga membenarkan tercium bau alkohol di mulut korban. Dari pemeriksaan luar (PL), korban mengembuskan nafas terakhir  diperkirakan 12 jam atau 24 jam lalu sebelum diperiksa.

Selain di perut, ditemukan luka tajam di  kepala dan siku. Selain itu juga, tidak ditemukan tanda perlawanan.  “Di bagian kepala itu luka tidak menembus kulit kepala atau  luka iris, “ tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago