Categories: Hukum & kriminal

Astaga…Dicueki Sang Kekasih, Pelajar Kelas II SMK Gantung Diri

RadarBali.com – Persoalan cinta terkadang membuat seseorang tidak lagi bisa berpikir jernih. Kadang, bunuh diri jadi solusi. Sesuatu yang tak bisa dimengerti dengan akal sehat.

Tapi, itulah yang terjadi dengan seorang pelajar kelas II SMK berinisial I Gede AP, 16.  Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya di Jalan Kerta Dalem Sari IV Gang Kayu Santan, Denpasar Selatan, kemarin  siang.

Dugaan awal, aksi bunuh diri korban lantaran korban dicueki oleh kekasihnya berinisial Gek M, 16.

Tewasnya korban I Gede AP pertama kali diketahui oleh keponakannya, I Putu Wahyu Ariana, 14. Kala itu saksi yang baru pulang dari sekolah SMP sekitar pukul 12.30, melihat pintu depan rumahnya dalam keadaan terbuka.

Saat saksi masuk ke dalam rumah serta memeriksa setiap kamar. Ternyata sepi. Setelah membuka pintu kamar milik korban, dia melihat korban tergantung dengan tali nilon terhubung ke bagian plafon dan leher korban.

“Mengetahui hal itu, saksi lari menuju jalan dan memanggil warga,” beber sumber. Selain memberitahu warga, saksi pergi ke Kampus Undiknas di Jalan Raya Sidakarya untuk memberitahu musibah itu kepada ayah angkat korban, I Wayan Munten, 59.

Saksi juga menuju kantor BPK di kawasan Renon untuk memberitahu kepada ayah kandungnya, I Gede Aman, 49.

Setelah keluarga korban tiba, ternyata benar menyaksikan korban gantung diri. Keluarga pun langsung melapor kejadian ini ke Polsek Denpasar Selatan.

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Indrajaya membenarkan aksi pelajar SMK yang tewas gantung diri itu. Pasca masuknya laporan, tim Inafis dterjunkan untuk melakukan identifikasi.

Hasil pemeriksaan itu, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Korban tewas identik dengan orang gantung diri. Lidah menjulur dan mengeluarkan air mani dari alat kelamin,” ungkapnya.

Dijelaskan Kapolsek, korban I Gede AP merupakan anak kandung dari I Gede Aman, 49 yang bekerja sebagai sopir di kantor BPK kawasan Renon.

Hanya saja, sejak kecil, korban diasuh oleh I Wayan Munten, 59, yang bekerja di kampus Undiknas, karena masih ada hubungan keluarga. “Kami masih selidiki,” tuturnya

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gantung diri

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago