Categories: Hukum & kriminal

Praktik Korupsi Kian Canggih, KPK Dorong Revisi Perpres 55/2012

DENPASAR – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan kepala daerah di Bali tidak main-main dalam urusan perizinan.

Data KPK, saat ini peringkat kemudahan mengurus perizinan Indonesia menempati urutan 91 dari target presiden 40.

Kepala daerah diminta tidak melakukan korupsi timbal balik. Menurut KPK, korupsi di daerah itu fenomena gunung es yang tidak bisa diselesaikan parsial.

Karena itu, Perpres 55/2012 tentang Stranas Pencegahan Korupsi akan direvisi. Upaya transparansi itu diwujudkan dengan cara e-budgeting, e-planning dan e-program.

Dengan adanya transparan dan terintegrasi maka masyarakat juga bisa mengontrol. “Sebaik-baiknya teknologi tapi kalau integritas orangnya tidak ada, tetap saja korupsi.

Kalau ada yang tidak paham, informasikan ke kami maka akan kami dampingi,” ujar Wakil Ketua KPK Basariah Panjaitan.

Hal lain yang perlu diperbaiki pemerintahan di Bali yaitu memperbaiki pengadaan barang dan jasa, perencanaan, perizinan terpadu dan pengawasan internal yang kurang efektif. 

Data tak kalah mengejutkan juga diuraikan BPKP Perwakilan Bali. Sampai saat ini setidaknya sudah ada 62 kasus korupsi. Bahkan, praktik korupsi kian canggih.

Jika dulu korupsi terjadi pada tingkat pelaksanaan, maka sekarang korupsi sudah dirancang sejak tahap perencanaan bahkan perumusan kebijakan sudah ada deal-deal tertentu.

 “Pencegahan korupsi butuh komitmen kepala derah. Jangan bosan memeriksa dokumen dan mengingatkan staf,” tukasnya.

Sekda Bali Cokorda Ngurah Pemayun, mengakui Pemprov Bali memiliki keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam penguasaan informasi teknologi (IT).

Manajemen umber daya manusia juga menjadi kendala tersendiri. Karena permasalahan yang dihadapi membuat rendahnya LHKPN, sehingga Bali baru masuk level II.

“Tapi, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” terang Sekda Bali Cok Pemayun. Gubernur Pastika mengatakan, transparansi harus dilakukan karena mencegah jauh lebih baik daripada penindakan.

Tapi, jika ditemukan pelanggaran tapi tidak segera diperbaiki maka harus ditindak. “Kami semua ingin pemerintah bersih, karena setiap rupiah

ada nilainya tidak boleh dimakan orang begitu saja, itu intinya. Dengan ini mudah-mudahan Bali semakin hari semakin bersih,” ujar Pastika.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago