update-13-perusahaan-jadi-korban-bendesa-pungli-istri-tsk-berperan
DENPASAR – Penyidik Ditpolair Polda Bali masih terus melakukan pengembangan terkait kasus pungli speed boat yang melibatkan I Made Swadhiaya,
yang ditangkap Minggu (12/8) di kantor Coot Fast Cruises, Jalan Hang Tuah Nomor 27, Sanur Kaja, Denpasar Selatan.
Wadirpolair Polda Bali AKBP Bambang Wiriawan mengatakan, penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi ahli.
Termasuk istri tersangka. Mereka ikut diperiksa terkait keterlibatan Bendesa Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Klungkung.
“Saat ini istri tersangka masih menjadi saksi. Karena dia yang menyimpan uang hasil pungutan liar dari tersangka,” kata AKPB Bambang Wiriawan di Ditpolair Polda Bali di Pelabuhan Benoa, Kamis (30/8) siang.
Menurut AKBP Bambang, dalam kasus ini ada sebanyak 13 perusahaan yang menjadi korban pungli. Dari jumlah tersebut, baru empat perusahaan yang secara resmi melaporkan kasus ini ke polisi.
“Kami juga nanti akan mengecek ke Desa Jungut Batu apakah sudah afa bukti pembangunan di desa tersebut dari uang hasil pungli ini.
Karena selama ini, pelaku mengaku memungut dana dengan alasan pembangunan desa,” tandasnya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…