Categories: Hukum & kriminal

Ckk..Bebas dari Penjara Usai Membunuh, Keplis Kembali Dibekuk Karena..

BANGLI – Residivis pembunuh orangtua kandung, I Wayan Keplis asal Banjar Apuh, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, kembali berurusan dengan polisi.

Keplis kembali ditangkap polisi di Pasar Kayuambua, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli karena kedapatan mengedarkan uang palsu.

Penangkapan Keplis ini berawal dari kecurigaan para pedagang. Pertama, Wayan Keplis sempat berbelanja di salah satu warung di Banjar Malet Kuta Mesir, Desa Tiga, Kecamatan Susut.

Di warung milik keluarga I Nyoman Saja, 34, Keplis berpura-pura belanja. Namun, si pedagang sudah mengetahui jika uang yang dibelanjakan palsu.

Karena itu, uang itu dikembalikan ke Keplis. Sabtu pagi (6/10) sekitar pukul 05.30, Wayan Keplis kembali berkeliling di areal Pasar Kayuambua.

Saat itu, dia hendak membeli dupa di salah satu pedagang seharga Rp 10 ribu. Keplis membayar dengan uang pecahan palsu Rp 100 ribu dengan harapan memperoleh kembalian uang asli Rp 90 ribu.

Namun, pedagang yang tanggap mengecek kondisi uang yang dipakai membayar. Keplis sempat ditanyai lalu ditahan warga.

Keplis pun dibawa ke petugas kepolisian. Dari penangkapan itu, Keplis rupanya membawa banyak uang palsu pecahan Rp 100.000 sebanyak 20 lembar.

Dia juga membawa uang asli pecahan Rp 50 ribu sebanyak 7 lembar; Rp 20 ribu sebanyak 2 lembar; pecahan Rp 10 sebanyak 13 lembar; pecahan Rp 5000 sebanyak 15 lembar; pecahan Rp 2000 sebanyak 3 lembar.

Diduga, uang pecahan asli itu hasil belanja mendapat kembalian dari pedagang. Tidak hanya uang palsu dan asli, polisi juga mengamankan sepeda motor Honda Vario DK 7375 FG yang digunakan beraksi.

Dugaan polisi, nomor polisi dari plat kendaraan itu juga palsu. Tidak saja motor, polisi juga mengamankan barang belanjaan menggunakan uang palsu.

Di antaranya, bawang merah sebanyak 1,5 kilogram, bawang putih 2 kilogram, tempe 5 biji,  garam 1/5 kilogram, gula 1 kilogram. Juga ada 3 buah dupa,  kue kering 2 bungkus, dan 1 sachet sabun cuci piring.

Keplis mengaku menyesali perbuatannya membelanjakan uang palsu di pasar. Dia mengaku kenal dengan komplotan pengedar uang palsu di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

“Uang  saya dapat dari seseorang  yang mengaku tinggal di Jawa, untuk transasksi  dilakukan di terminal Mengwi Badung,” ujar Keplis.

Kata pria berambut gondrong itu, harga uang palsu cukup mahal.  3 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu harus dibayar dengan 1 lembar uang Rp 100 ribu asli. Hingga kemarin, Keplis masih terus dimintai keterangan oleh polisi.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago