Categories: Hukum & kriminal

Bebas saat Kajeng Kliwon, Ismaya Ngaku Ikhlas, Anggap Pembelajaran

DENPASAR – Sekjen Laskar Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya, 40, dan koleganya I Ketut Sutama, 51 dan IGN Endrajaya, 28, resmi menghirup udara bebas.

Ketiganya keluar dari Lapas Kelas IIA Kerobokan, Badung, Minggu pagi (20/1) pukul 07.05, bertepatan dengan hari purnama dan kajeng kliwon.

Ismaya disambut hangat keluarga, kerabat, yang mengenakan pakaian adat Bali madya. I Putu Pastika Adnyana penasihat hukum Ismaya menyatakan,

bebasnya Ketut Ismaya merupakan bebas murni atau sudah sesuai dengan masa hukuman yang ditetapkan PN Denpasar.

Pada sidang putusan 28 Desember 2018 lalu, majelis hakim yang diketuai Bambang Ekapurta menghukum Ismaya dkk lima bulan penjara.

Namun, sebelum sidang putusan itu Ismaya sudah menjalai masa penahanan di kepolisian dan Lapas Kelas IIA Kerobokan.

“Kami sengaja meminta pembebasan pagi hari untuk menghindari keramaian dan ekspose. Pak Ismaya ingin suasana hening, nyaman, dan kondusif,” ujar Adnyana.

Karena itu pihaknya juga tidak mengerahkan anggota Laskar Bali untuk menyambut kebebasan Ketut Ismaya alias Keris.

Usai keluar dari lapas terbesar di Bali, itu, Ismaya dkk langsung menuju Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar Selatan, untuk melukat atau membersihkan diri secara spiritual.

Upacara melukat dipimpin Ida Begawan dari Griya Bantiran, Pupuan, Tabanan. Pastika menuturkan, proses melukat usai bebas ini selain sebagai bentuk penyucian diri dan bersyukur, juga semacam untuk membuang sial.

Kebetulan kemarin hari purnama bertepatan dengan hari kajeng kliwon yang dipercaya sebagai hari baik untuk melukat. Selain itu juga untuk memohon berkah.

“Pakaian yang dipakai saat berperkara dan di dalam (penjara) dilarung. Istilahnya untuk membuang segala kotoran yang tidak baik,” imbuhnya.

Dalam melukat selama 1,5 jam itu suasana terasa haru. Ini karena secara tidak sengaja Ismaya bertemu dengan simpatisannya.

Ismaya banjir ucapan selamat sekaligus ungkapan empati atas apa yang menimpa pria asal Karangasem itu.  

Menurut Adnyana, disela-sela melukat itu Ismaya diskusi dengan simpatisannya. “Pak Ismaya tidak ada rasa dendam, tidak ada perasaan yang tidak bagus. Semua sudah diikhlaskan. Menganggap ini semua sebagai pembelajaran,” ungkap Adnyana.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago